BOJONEGORO, – Jabatan Kepala Desa adalah amanah, demikian pula Yanto, Kepala Desa Tondomulo. Disela-sela aktifitas rutinnya di pemerintahan desa, ia juga ikut andil dalam perhelatan program terpadu lintas sektoral TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke- 105 Bojonegoro di desa yang ia pimpin berlangsung hingga 8 Agustus 2019 mendatang.
Aktifitas yang terkoneksi dengan kepentingan warganya itu, disambut suka cita. Karena bagaimanapun, hasilnya nanti dirasakan langsung oleh warga desanya sendiri.
Dalam menjalani aktifitas, baik membantu pelaksanaan program TMMD maupun rutinitasnya sebagai Kepala Desa, ia selalu tampil fresh, entah itu siang hari atau malam hari.
“Saya itu sejak dulu jarang makan yang berasal dari makhluk hidup, seperti daging, ikan, telur. Sejak kecil, saya biasa makan yang berasal dari tumbuhan,” ungkap Yanto, Senin (22/7).
Menurutnya, terlalu banyak makanan yang berasal dari makhluk hidup, membuat emosi mudah muncul, dan mudah sekali marah. Tetapi, dengan banyak makanan yang bukan berasal dari makhluk hidup, emosi bisa terkontrol.
“Saya biasa dirumah makan sayur, tahu, tempe, yang penting bukan dari daging, ikan, telur,” sambung Yanto.
Terkait adanya pelaksanaan TMMD 105 didesanya, ia mengaku tidak keberatan sama sekali, justru malah sebaliknya, sangat mendukung sekali. Hal ini dibuktikan dengan ikut turun gunung membantu pelaksanaannya, baik sektor fisik maupun non fisik.
Turun gunungnya Yanto, sangat berefek, lantaran kondisi geografis, dan demografis Desa Tondomulo, sudah dihafalnya diluar kepala. Hal ini sangat wajar, karena ia lahir dan dibesarkan di desa tersebut.
“Saya sudah hafal pemikiran warga sini. bagaimana kita bertutur, bagaimana kita duduk berhadapan, bagaimana kita bertemu dijalan. Jadi, saya tahu persis karakter warga sini,” jelas Yanto.
Baginya, kehadiran program TMMD didesanya selama 30 hari ini, jelas bakal berdampak positif bagi warganya. Terlebih lagi, beberapa sektor infrastruktur yang dibangun, jelas-jelas berdampak bagi rutinitas harian warga desa tersebut. (triss)