srtv.co.id, Nganjuk Persenga 1950, adalah sebuah club Sepak Bola yang paling terkenal di kota Nganjuk, Jawa Timur, meski sekarang nama Persenga mulai redup, paska ada gonjang – ganjing masalah di internal PSSI. Sejumlah masalah yang muncul di tubuh persenga ini tidak menyurutkan semangat parara muda mudi nganjuk yang cinta Persenga untuk membuat Persenga 1950 Bangkit.
Saatnya Persenga 1950 dan Supermania Bangkit Berprestasi – srtv.co.id
Saatnya Persenga 1950 dan Supermania Bangkit Berprestasi – srtv.co.id
Kebangkitan Persenga 1950 di bulang Suci Ramadhan 1940 kali ini mulai nampak, berawal dari banyaknya bertebaran sepanduk, Save Persenga, hingga Aksi saat pawai budaya HUT Nganjuk, dan kini para super mania Persenga menggelar, bagi takjil geratis, kepada para warga nganjuk yang menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan.
Sementara itu Rangga Kordinator Supermania Persenga 1950 mengatakan “Kepengurusan PENGCAB PSSI Nganjuk sudah demisioner atau berakhir masa jabatanya sekitar bulan Oktober 2018 di Jawa Timur satu satunya yang belum melakukan MUSCAB Hanya PSSI Nganjuk”. Tuturnya.
Jelas Pentolan Supermania “mendesak smua pihak dan para Stakeholder untuk mau duduk bersama menyelesaikan masalah terkait kekosongan Pengurus Cabang PSSI & persenga 1950, Supermania tidak mau dan tidak akan pernah rela sejarah panjang Persenga dengan segala prestasi yang pernah diraihnya dihilangkan begitu saja”. Tandasnya.
Ditambahkan Rangga “Supermania menuntut ke depan orang – orang yang duduk di Pengurus Cabang adalah muka – muka baru yang paham cara pembinaan sepak bola berjenjang terutama di usia dini dan pembinaan, Lantas di kepengurusan persenga nantinya wajib di isi orang – orabg yang profesional di bidangnya”. Jelentrehnya.
Supermania “tidak akan pernah menerima adanya Club siluman di nganjuk, bagaimanapun Persenga harus bangkit untuk mengukir preatasi di kancah persepak bolaan Nasional, karena preatasi Persenga juga akan mengharumkan nama nganjuk, dirinya berharab dalam musim mendatang persenga sudah harus bisa berlaga kembali” tutupnya.
Reporter : Asep Bahar
Editor : Bagus Jatikusumo