Kasih Sayang Ramadhan Kharim
————————-
Ali Anwar Mhd
srtv.co.id Nganjuk, Klasifikasi ramadhan, terbagi menjadi tiga. Sepuluh hari pertama adalah Rahmat (kasih sayang), sepuluh hari kedua adalah maghfirah (pengampunan), dan sepuluh hari ketiga adalah ifkum min an nar (terjaga dari api neraka). Sabtu, 11 Mei 2019.
Saat ini, kita masuk pada fase bulan penuh rahmat (kasih sayang). Kasih sayang Sang Khaliq yang diberikan kepada hamba-Nya, termasuk kepada kita semua. Kasih sayang yang dicurahkan untuk menolong manusia. Dengan dihadirkannya bulan ramadhan, bertujuan untuk melipat gandakan amal kebaikan manusia. Hanya dengan Rahmat (kasih sayang-Nya) hal ini bisa terwujud.
Kasih sayang yang dicurahkan kepada hamba-Nya, tidak boleh berhenti sampai di situ, tapi harus ditindaklanjuti dengan sifat kasih sayang yang dimiliki hamba/manusia kepada yang lain. Bisa dengan sesama manusia atau dengan makhluk lainnya.
Kasih sayang yang melahirkan kepedulian, pertolongan, empati, untuk saling membantu menuju kebaikan bersama. Menuju keselamatan bersama. Kasih sayang yang diberikan kepada hamba/manusia harus tertindak lanjuti untuk diteruskan dan tidak boleh terhenti.
Di saat puasa seperti ini, jika kita (hamba/manusia) tidak mendapatkan kasih sayang dari-Nya, tentu dan bisa jadi tidak dipertemukan dengan bulan ramadhan. Tanpa bantuan kasih sayang-Nya, bisa jadi tidak mungkin kuat melaksanakan puasa dan ibadah-ibadah lainnya. Seperti shalat tarawih, shalat malam, tadarus, shadaqah, dan amalan baik lainnya.
Bulan ramadhan di sepuluh hari pertama, bukan saja hanya mengambil pelajaran pengendalian diri dan kepedulian sosial, tapi harus bisa mengambil pelajaran kasih sayang, dan selanjutnya ditindaklanjuti untuk ditebarkan kepada sesama maupun dengan makhluk lain. Hal ini penting dan harus kita petik dari pelajaran ramadhan di sepuluh hari pertama.
Nganjuk, 11 Mei 2019
