Aktivis NU Bermimpi Kedua Capres Bertemu
srtv.co.id Purworejo, Pasca adanya massa yang berdemo secara anarkis dan berberujung bentrok dengan aparat keamanan (Rabu, 22/5), banyak tokoh yang mengkhawatirkan kondisi keamanan Indonesia ke depan.
Ahmad Naufa Khoirul Faizun, salah seorang Aktivis Muda NU berharap Jokowi dan Prabowo bertemu dan membahas masalah ini.
“Sebaiknya Pak Jokowi dan Pak Prabowo bertemu agar masalah ini tak berlarut-larut lalu menjadi bola api yang terus menggelinding,” ungkap mantan pengurus IPNU Jateng 2013-2016 ini, di Purworejo, Rabu (22/5).
Naufa mengungkapkan, perlunya pengertian dari kedua belah pihak untuk saling meredam pendukungnya agar suasana menjadi kondusif.
“Pak Jokowi perlu menghargai Pak Prabowo sebagai calon presiden. Karena tanpanya beliau tak bisa maju. Pun demikian, Pak Prabowo perlu legowo untuk mengakui kemenangan Pak Jokowi,” terangnya.
Naufa yakin, kedua capres yang telah berkontestasi ini dapat menahan dan mengomandoi pendukungnya.
“Pertemuan keduanya sangat penting untuk kondusifitas negeri ini pascapilpres. Agar yang menang tidak eforia berlebihan, dan yang kalah legowo menerima kenyataan,” terangnya.
Naufa berharap, jika ada ketidakpuasaan, mestinya mengambil langkah hukum yang berlaku, yaitu dengan menggugat di Mahkamah Konstitusi.
“Masa cuma teriak curang dan curang tapi tidak dibuktikan di pengadilan. Ini kan aneh,” ungkapnya.
Terakhir, ia berharap agar masyarakat tak terprovokasi berita di media yang belum jelas kebenarannya.
“Jangan sampai kita tersulut propaganda berita di media untuk jihad, bela Islam dan sebagainya. Kareba jika kita sampai perang saudara, sebagaimana nasib negara-negara Timur Tengah, tentara asinglah yang nantinya akan menduduki dengan dalih mengamankan. Setelah itu, mereka enggan kembali,” pungkasnya.
Reporter : Kendi Setiawan
Editor : Bagus Jatikusumo