Nganjuk, SRTV.CO.ID – Polres Nganjuk melakukan tes urin mendadak terhadap 50 personelnya dari kalangan perwira dan bintara, khususnya yang bertugas pada fungsi penegakan hukum dan operasional, Rabu (23/4/2025).
Pemeriksaan ini berlangsung di Aula Tantya Sudhirajati Polres Nganjuk dan diawasi langsung oleh Seksi Propam, bekerja sama dengan Sidokkes Polres Nganjuk dan Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk.
Langkah ini merupakan upaya deteksi dini serta tindakan preventif Polres Nganjuk untuk memastikan tidak ada anggotanya yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso menegaskan bahwa tes urin ini adalah wujud komitmen kuat institusinya dalam mewujudkan Polri yang bersih dan profesional.
“Tidak ada toleransi bagi anggota yang terlibat narkoba. Tes urin ini bagian dari pengawasan internal agar tidak ada celah bagi penyimpangan di tubuh Polri, khususnya di Polres Nganjuk,” ujar Kapolres.
Pelaksanaan tes urin ini dinilai penting sebagai bentuk pengawasan internal terhadap personel, terutama yang menjalankan tugas operasional di lapangan.
Tes dilakukan secara acak terhadap 50 anggota yang dipilih langsung oleh Sipropam, tanpa pemberitahuan sebelumnya, guna memastikan hasil yang objektif dan transparan.
Sementara Kasipropam Polres Nganjuk AKP Imam Susanto menambahkan bahwa pengawasan dilakukan secara ketat mulai dari pengambilan sampel hingga pemeriksaan hasil laboratorium.
“Kami pastikan prosedur dilakukan sesuai standar dan hasilnya langsung kami tindak lanjuti. Ini sebagai upaya penegakan disiplin dan menjaga kepercayaan publik,” jelas AKP Imam.
Kabar baiknya, Kasidokkes Polres Nganjuk Aipda Sunarto menyatakan bahwa dari hasil pemeriksaan laboratorium terhadap seluruh sampel urin, tidak ditemukan indikasi penyalahgunaan narkoba.
“Seluruh hasil pemeriksaan menunjukkan negatif narkoba. Ini menunjukkan tingkat kesadaran dan disiplin anggota masih sangat baik,” pungkasnya.
Melalui kegiatan ini, Polres Nganjuk berharap seluruh personel tetap menjaga integritas dan menjauhi segala bentuk penyimpangan, termasuk penyalahgunaan narkoba.
Reporter : Inna Dewi Fatimah
Editor : Tim Redaksi SRTV
