Nganjuk, SRTV.CO.ID – Belasan hektar sawah di dusun Plimping, Desa Kebangkerep Kecamatan Baron, Nganjuk terdampak pembangunan pabrik percetakan.
Keadaan itu semakin dirasakan oleh petani setempat. Total 15 hektar sawah yang menjadi tumpuan hidup warga terdampak akibat terganggunya sistem irigasi. Saluran pembuangan air yang biasanya mengalirkan kelebihan air dari sawah kini tertutup oleh material proyek pembangunan.
Seperti yang dialami oleh Suparno, seorang petani di kawasan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa sawahnya sudah sebulan lebih tergenang air akibat hujan deras yang turun beberapa kali. Penutupan saluran air membuat genangan setinggi 50 sentimeter tak kunjung surut. “Biasanya air cepat mengalir. Sekarang sawah saya seperti kolam. Mau tanam padi jadi sulit,” ujar Suparno.
Tak hanya genangan, kondisi ini menyebabkan beberapa petani yang sudah menanam padi mengalami kerugian besar karena tanamannya mati. Mereka terpaksa mengulang proses penanaman, yang tentunya membutuhkan biaya dan tenaga tambahan.
Proyek pembangunan pabrik ini dilaksanakan oleh salah satu kontraktor lokal. Menurut Siswanto, kontraktor pembangunan, pihaknya sebelumnya sudah merencanakan saluran irigasi baru untuk mengakomodasi kebutuhan petani. Namun, akibat kendala teknis di lapangan, saluran tersebut belum terealisasi.
“Saluran yang lama tertutup material. Kami memang berencana membuat saluran baru, tapi pembangunan belum selesai,” jelas Siswanto.
Para petani telah melaporkan permasalahan ini kepada pihak pemerintah kecamatan untuk mencari solusi. Mereka berharap pembangunan pabrik tidak sepenuhnya mengabaikan keberlangsungan kegiatan pertanian setempat.
Camat Baron menyebutkan bahwa pihaknya akan segera memediasi antara petani dan kontraktor untuk memastikan bahwa saluran air dapat kembali berfungsi.
“Kami akan mencari solusi terbaik agar pembangunan pabrik tetap berjalan, tetapi hak-hak petani juga tidak diabaikan,” ujar Camat Baron.
Dengan total luas sawah yang terdampak mencapai 15 hektar, kerugian yang dialami petani dikhawatirkan akan semakin besar jika tidak ada tindakan cepat. Para petani berharap pihak pengembang dapat segera memperbaiki saluran irigasi agar lahan mereka kembali produktif.
Reporter : M Zaki Mawardi
Editor : Tim Redaksi SRTV