Nganjuk, SRTV.CO.ID – Aneh tapi nyata aspal jalan senilai ratusan juta yang baru selesai diperbaiki satu bulan yang lalu terkelupas setelah diterjang banjir.
Peristiwa itu terjadi di Dusun Batu, Desa Joho, Kecamatan Pace, hujan deras selama tiga jam yang terjadi kemarin malam menyebabkan banjir yang merendam pemukiman dan merusak infrastruktur pada Rabu (22/1/2025). Salah satu dampaknya, aspal jalan sepanjang 100 meter yang baru diperbaiki pada Desember 2024 lalu, ikut terkelupas akibat hantaman air.
Ketua RT 08 Dusun Batu, Sholikin, menjelaskan bahwa hujan deras mulai mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 14.00 WIB. Sekitar pukul 16.30 WIB, banjir mulai memasuki pemukiman.
“Ya tadi itu hujan dari kemarin jam 14.00 WIB, kemudian sekitar jam 16.30 WIB banjir mulai datang,” kata Sholikin, Kamis (23/1/2025).
Menurutnya, banjir disebabkan oleh luapan sungai yang tidak mampu menampung debit air kiriman dari pegunungan. Warga sekitar dengan sigap bergotong-royong membersihkan halaman rumah mereka begitu air mulai surut.
Banjir tersebut merendam wilayah RT 08 dan RT 07, mengakibatkan sekitar 30 rumah terdampak. Selain itu, aspal sepanjang 100 meter di jalan utama desa yang baru selesai diperbaiki bulan lalu rusak parah.
Rizki Masilindra, perangkat Desa Joho, membenarkan bahwa proyek perbaikan aspal tersebut selesai pada Desember 2024. Ia turut menyayangkan kerusakan tersebut. “Ya sangat disayangkan, tapi ya namanya musibah mau gimana lagi,” ujar Perangkat Desa Joho.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Joho, Jumali, mengungkapkan bahwa proyek perbaikan jalan sepanjang 500 meter tersebut menelan anggaran sebesar Rp 250 juta.
“Kami saat ini sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR dan BPBD Nganjuk untuk melakukan perbaikan saluran air di jembatan yang menjadi penyebab utama banjir,” kata Jumali.
Sebagai langkah antisipasi ke depan, pihak desa bersama instansi terkait berencana melakukan normalisasi sungai dan perbaikan saluran air. Menurut Jumali, saluran air di bawah jembatan yang tersumbat menjadi salah satu faktor utama banjir.
Reporter: Fatma
Editor: Tim SRTV