Nganjuk, SRTV.CO.ID – Ada yang aneh pada debat kedua pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati Nganjuk yang diselenggarakan oleh KPU pada Rabu (6/11/2024) di Gedung Wanita Kabupaten Nganjuk.
Ketua DPC PKB Nganjuk, H. Ulum Bastomi Wakil Ketua DPRD Nganjuk, pengusung Paslon Bupati dan Wakil Bupati Nganjuk 01, Muhammad Muhibbin Nur dan Aushaf Fajr Herdiansyah atau Gus Ibin – Aushaf tidak dapat memasuki lokasi dibat.
Insiden tak terduga itu terjadi di pintu masuk lokasi. Diduga akses diblokade oleh sejumlah pendukung salah satu pasangan calon (paslon). Mereka diduga menghalangi abeberapa tamu penting, termasuk H. Ulum Bastomi.
Situasi ini menimbulkan suasana tegang di sekitar area debat, yang menarik perhatian aparat keamanan untuk segera mengambil tindakan pencegahan. Massa pendukung yang berkumpul di sekitar pintu masuk tampak bersemangat menyuarakan dukungan mereka kepada paslon masing-masing, namun situasi ini menyebabkan ketidaknyamanan bagi sejumlah pihak yang diundang.
Ulum yang dikenal aktif dalam mendukung kontestasi politik di Nganjuk, mengaku kecewa atas kejadian tersebut.
“Saya berharap acara debat ini bisa menjadi forum adu gagasan yang damai dan profesional. Sayangnya, ada hambatan yang tidak seharusnya terjadi, terutama bagi kami yang datang sebagai undangan resmi,” ujar Ulum.
Pihak KPU Nganjuk segera mengadakan koordinasi dengan pihak keamanan untuk mengatasi situasi tersebut, agar debat dapat berjalan lancar dan kondusif. Ketua KPU Nganjuk menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap pengaturan akses dan keamanan di acara debat berikutnya guna menghindari kejadian serupa.
Debat kedua ini mempertemukan calon Wakil Bupati yang diharapkan mampu memaparkan visi dan misi mereka secara konstruktif. Namun, insiden di pintu masuk ini menjadi sorotan dan diharapkan menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk menjaga sportivitas dalam pesta demokrasi di Nganjuk.
Setelah situasi terkendali, debat pun berlangsung dengan lancar. Kedua calon wakil bupati tampil percaya diri menyampaikan visi dan misi mereka untuk kemajuan Nganjuk. Debat ini menjadi ajang penting bagi masyarakat untuk menilai kemampuan serta gagasan para calon dalam memajukan wilayah Nganjuk.
KPU Nganjuk menutup acara debat kedua dengan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung jalannya acara. Mereka juga berkomitmen untuk lebih memperketat regulasi dan koordinasi keamanan agar acara-acara selanjutnya berlangsung aman, tertib, dan bisa dinikmati oleh semua kalangan tanpa gangguan.
Insiden ini menjadi catatan bagi para penyelenggara dan seluruh masyarakat agar menjaga ketertiban dan kedewasaan dalam berpolitik, karena pemilu bukan hanya ajang bagi para kandidat, tapi juga seluruh warga untuk berpartisipasi dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi Nganjuk.
Setelah terjadi negosiasi intensif antara pihak keamanan dan perwakilan dari para pendukung, blokade akhirnya dibuka. Aparat kepolisian dan panitia KPU memperketat pengamanan di sekitar area debat untuk memastikan acara bisa berlangsung tanpa gangguan. Dengan adanya koordinasi tersebut, H. Ulum Bastomi bersama beberapa undangan lainnya akhirnya bisa masuk ke lokasi debat meskipun harus menunggu cukup lama.
Kapolres Nganjuk yang hadir untuk mengamankan situasi menyampaikan bahwa pihaknya akan memastikan setiap kegiatan kampanye atau debat ke depan bisa berjalan tertib. “Kami berusaha semaksimal mungkin agar setiap elemen yang hadir tetap tenang dan mengikuti aturan yang sudah disepakati. Diharapkan semua pihak bisa menghormati proses demokrasi ini tanpa harus mengganggu ketertiban umum,” ujar Kapolres Nganjuk dalam keterangannya.
Insiden ini juga menjadi sorotan terkait peran serta pendukung dalam menjaga kondusivitas pemilihan umum. Banyak pihak berharap para pendukung dapat mengedepankan sportivitas dan memberikan kesempatan bagi para kandidat untuk menyampaikan visi-misinya secara adil. Para pengamat politik setempat menyampaikan pentingnya semua pihak, termasuk pendukung, untuk memahami bahwa setiap warga berhak mendapatkan akses informasi yang jelas tentang visi dan misi kandidat.
Dalam wawancaranya, H. Ulum Bastomi menyampaikan harapan agar insiden ini menjadi yang terakhir kalinya dan menjadi pelajaran bersama. “Pemilu adalah pesta demokrasi, jadi sudah sepatutnya kita semua, termasuk pendukung, menjaga suasana agar tetap damai dan kondusif. Saya berharap ke depannya hal seperti ini tidak terulang,” tambahnya.
Setelah situasi terkendali, debat pun berlangsung dengan lancar. Kedua calon wakil bupati tampil percaya diri menyampaikan visi dan misi mereka untuk kemajuan Nganjuk. Debat ini menjadi ajang penting bagi masyarakat untuk menilai kemampuan serta gagasan para calon dalam memajukan wilayah Nganjuk.
KPU Nganjuk menutup acara debat kedua dengan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung jalannya acara. Mereka juga berkomitmen untuk lebih memperketat regulasi dan koordinasi keamanan agar acara-acara selanjutnya berlangsung aman, tertib, dan bisa dinikmati oleh semua kalangan tanpa gangguan.
Insiden ini menjadi catatan bagi para penyelenggara dan seluruh masyarakat agar menjaga ketertiban dan kedewasaan dalam berpolitik, karena pemilu bukan hanya ajang bagi para kandidat, tapi juga seluruh warga untuk berpartisipasi dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi Nganjuk.
Reporter : Fatma
Editor : Irwan Maftuhin