Berita  

Konsolidasi Pemenangan Pilkada Nganjuk Antara Optimisme dan Tantangan Demokrasi untuk Menangkan Ita – Zuli

Nganjuk, SRTV.CO.ID – DPC Partai Hanura Nganjuk menggelar konsolidasi pada Senin (09/09/2024), dengan fokus pada upaya pemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Nganjuk, Ita Triwibawati – Zuli Rantauwati, dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua DPC Partai Hanura Nganjuk, Raditya Haria Yuangga, calon Wakil Bupati Zuli Rantauwati, serta anggota partai lainnya.

Aria Triputra Tya, salah satu tokoh partai yang hadir, menyampaikan pentingnya optimisme dalam mendukung pasangan tersebut.
“Semoga dari konsolidasi hari ini dapat menjadikan pertimbangan bapak dan ibu tetap optimis memilih serta memenangkan Bunda Ita – Mbak Zuli untuk membangun Nganjuk lima tahun ke depan menjadi lebih baik lagi,” ungkap Aria dalam sambutannya.

Bacajuga  Dandim Nganjuk Bersama Kapolres Hadiri Silahturahmi dan Ngobrol Pintar Tanpa Batas Dengan Kepala Desa

Namun, di sisi lain, acara ini juga mengangkat pertanyaan tentang dinamika demokrasi yang tengah berkembang di Nganjuk.
Meskipun konsolidasi ini berfokus pada kemenangan, pandangan bahwa ada tiga pasangan calon dalam Pilkada Nganjuk 2024 memberikan bayangan persaingan yang ketat.

Zuli Rantauwati sendiri mengakui bahwa target untuk memenangkan lebih dari lima puluh persen suara merupakan tantangan besar.

“Mendapatkan persentase lima puluh plus satu itu sudah dinyatakan menang. Target kami sebisanya supaya kami menang, jelas harus melewati lima puluh plis satu persen,” ungkapnya.

Di tengah harapan kemenangan, Zuli juga menyerukan kepada para kader untuk menjaga sportivitas. “Saya minta kepada semua kader Partai Hanura untuk tetap menjaga kondusifitas, tidak saling menjatuhkan satu sama lain, tidak saling menjelek-jelekkan pasangan lain dan menjaga Pilkada 2024 nantinya,” tegas Zuli.

Bacajuga  Dandim Nganjuk Buka Kegiatan Pembinaan Pramuka Saka Wira Kartika 2021

Namun, beberapa pengamat politik lokal menyatakan bahwa meskipun sportivitas ditekankan, persaingan Pilkada tetap memicu polarisasi di kalangan masyarakat.

Konsolidasi semacam ini bisa dilihat sebagai bentuk mobilisasi politik yang berpotensi memperkuat loyalitas partai, tetapi di sisi lain dapat memunculkan gesekan antara pendukung pasangan calon yang berbeda.

Langkah Zuli untuk merangkul kalangan remaja melalui kegiatan informal seperti diskusi dan nongkrong bareng merupakan strategi menarik.

“Selanjutnya akan saya persiapkan tempat dan waktu untuk kalangan remaja agar dapat berdiskusi bersama, nongkrong bersama, curhat bersama dalam segmen yang berbeda dengan para orang tua,” jelas Zuli.

Strategi ini diakui oleh banyak pihak sebagai cara untuk mendekatkan diri pada pemilih muda, yang sering kali merasa terpinggirkan dari proses politik formal.

Bacajuga  Sekarang Ujian SIM Mudah, Satlantas Polres Nganjuk Ubah Skema Lintasan dari Angka 8 ke huruf S

Namun, tantangan bagi Zuli dan pasangannya adalah memastikan bahwa pendekatan tersebut benar-benar mampu menarik perhatian pemilih muda, yang secara demografis sangat penting dalam Pilkada Serentak 2024.

Pada akhirnya, Pilkada Nganjuk 2024 bukan hanya tentang memenangkan suara, tetapi juga tentang menjaga demokrasi tetap sehat dan kompetitif.

Sportivitas, keterbukaan terhadap kelompok muda, dan sikap saling menghargai antar-kandidat diharapkan menjadi landasan utama dalam proses ini.

Reporter : Samsul Arifin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *