srtv.co.id Nganjuk- Adu banteng Kereta Api Kertanegara dengan Kendaraan R4 Daihatsu Taruna, diduga kurang hati – hati dan tidak melihat bahaya saat melintas di perlintasan rel Kereta Api tanpa palang pintu, pada Kamis (13/10/2022) sekitar pukul 11.50 WIB, di perlintasan rel Kereta Api Desa Ngudikan Kecamatan Wilangan.
Kasat Lantas Polres Nganjuk AKP. Dini Annisa. R menjelaskan bahwa, kejadian ini bermula di perlintasan rel Kereta Api tanpa palang pintu di Desa Ngudikan, sebuah Kendaraan R4 Daihatsu Taruna dengan Nopol AE. 1833. CV yang di Kemudikan Fathoni (47) alamat Desa Manggarejo RT/RW. 03/02 Kecamatan Wilangan beserta 4 penumpang lainnya.
Lebih lanjut AKP. Dini menjelaskan, bahwa Kendaraan Mobil tersebut sedang berjalan dari arah Utara ke Selatan dengan kecepatan sedang hendak menyeberang di perlintasan rel tanpa palang pintu Desa Ngudikan, diduga kurang waspada dan tidak memperhatikan sekeliling, melintas Kereta Api Kartanegara Loc. No: CC- 2061382 jurusan Malang – Purwokerto yang di Masinis’i Hanif Rias Budi.
“Pada saat yang bersamaan tepatnya di perlintasan Kereta Api, melaju kencang Kereta Api Kartanegara tepat di perlintasan dan jarak terlalu dekat sehingga tak terelakkan lagi, menghantam Mobil R4 Daihatsu tersebut,” jelasnya.
Dalam kejadian tersebut diketahui pengemudi beserta penumpang mengalami luka dan meninggal dunia, yaitu Fathoni (47) mengalami luka memar kepala (LR), Sutrisno (40) seorang Perangkat Desa Dusun Manggarejo Desa Mancon mengalami luka memar bagian tangan dan kaki (LR), Naila (5) asal Dusun Dawuhan mengalami luka memar di bagian kepala, tangan dan kaki (LR).
“Sedangkan Dainem (63) alamat Dusun Manggarejo Desa Mancon mengalami luka pada bagian kepala, tangan dan kaki (MD di TKP), dan Samsuri (56) juga asal Desa Mancon, mengalami luka bagian kepala, tangan dan kaki (MD di TKP) ” pungkasnya.
Reporter: Red Bon, Erlita