srtv.co.id Nganjuk | Belum sampai terealisasi dua lokal ruang sekolah yang masih dalam proses pengajuan, sudah roboh duluan karena kayu atap penyangga genting sudah tidak kuat lagi.
Keadaan tersebut terjadi pada SDN Babadan 1, Kecamatan Patianrowo, dan kejadian robohnya bangunan tersebut diperkirakan pukul 15:30 wib, Jumat (01/11).
Kepala SDN 1 Babadan Wariadi membenarkan bahwa ruang kelas yang roboh tersebut memang sudah lama dikosongkan, dan saat ini sedang dalam proses pengajuan untuk dilakukan rehab.
“Saya sudah mengosongkan dua ruang tersebut agar tidak dipakai dalam kegiatan belajar mengajar,” kata Wariadi.
Dua ruangan tersebut sebelumnya dipakai untuk kegiatan belajar kelas II dan kelas IV, dan benar saja ruangan tersebut akhirnya roboh karena kayunya sudah lapuk.
“Surat pengajuan baru saya diajukan awal tahun ini, disadari bahwa pengakuan tersebut harus melalui proses jadi tidak serta merta, langsu terealisasi,” terangnya.
Saat ini untuk kelas II dalam kegiatan belajar menempati ruang kelas I dengan waktu bergantian, jadi kelas I masuk pagi setelah pulang akan digantikan kelas II.
Sedangkan untuk kelas IV menempati ruang kelas II, dan waktu belajar secara penuh seperti biyasanya.
“Meskipun insidin robohnya dua ruang kelas, saya pastikan proses belajar mengajar tidak terganggu,” tegas Wariadi.
Insiden robohnya ruang kelas juga masuk laporan pihak kepolisian Polsek Patianrowo, dan sudah memeriksa di tempat kejadia perkara untuk dilakukan klarifikasi ke pihak sekolah.
Kanit Binmas IPTU Oyok Suwarno, telah berkoordinasi bahwa kelas tersebut kosong, dan kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban.
“Memang ruang tersebut telah diantisipasi, sebelum runtuh, ruangan sudah tidak digunakan lagi,” kata Oyok.
Menurutnya, antisipatif dari pihak sekolah inilah yang perlu mendapat apresiasi dan tidak memaksakan, untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dibangunan yang sudah terlihat rapuh.
Reporter : Toha
Editor : DJ Rafli