#Refleksi Sumpah Pemuda
srtv.co.id Nganjuk | Bagai mana jika membahas persoalan terkait aspirasi para pemuda, agar bisa mengena dan lebih santai dalam menyampaikan. Nganjuk Institut yang di pimpin Hendro Wibisono, mempunyai gagasan dengan mengakomodir para pejabat pemerintah, Legeslatif, Akademisi, dan Pemuda milenial dalam satu diskusi di sebuah Tongkrongan milenial. Tongkrongan yang berada dalam Warung Cafe Sedoehan, bertempat di Jalan Kartini, dihadiri Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Jumadi, Wakil Ketua Komisi C DPRD Nganjuk M Fauzi Irwana, dan Rektor IBMT Surabaya Dr Aris Winarto.
Hendro Wibisono menjelaskan, memamng kegiatan ini merupakan kemasan diskusi antara pemerintah dan pemuda milenial, sekaligus untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda.
“Gagasan ini saya buat agar diskusi antara pejabat eksekutif, legeslati, dan pemuda bisa berdiskusi santai secara langsung,” kata Hendro.
Menurutnya, dengan kedekatan tanpa jarak maka akan mendapatkan ide, gagasan, dan kajian strategis guna percepatan pembangunan Kabupaten Nganjuk menghadapi era revolusi industri 4.0.
Tema yang diambil pada tongkrongan milenial adalah “Refleksi Sumpah Pemuda sebagai Semangat Generasi Millenial Kabupaten Nganjuk dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0”.
Wakil Bupati Kabupaten Nganjuk Marhaen Jumadi sangat mengapresiasi acara yang di gelar Nganjuk Institute, ini merupakan trobosan terbaru kumpul bareng.
“Saya yakin jika hal ini rutin dilaksanakan maka pemerintah akan mendapat masukan secara langsung tanpa ada sekat,” tegas Kang Marhaen.
Tentu ini sangat baik, ide-ide anak muda ini bisa menjadi masukan buat kami di pemerintah Nganjuk. Coba trobosan seperti ini bisa dilaksanakan kontinyu secara berkala dan pemerintah menunggu langkah kongkrit Nganjuk Institute selanjutnya.
Pernyataan senada juga di sampikan Fauji Irwana, pentingnya peran pemuda dalam pemerintahan dan pemuda di akademisi merupakan motor perubahan untuk perbaikan pemerintahan.
“Saya sampaikan kepada para pemuda bahwa saat ini Nganjuk sudah menjadi pantauan dan daya tarik para insfestor, ayo kita jangan hanya bisa menunggu perubahan tapi kitalah yang harus segera merubahnya,” ujar Fauzi.
Dijelaskan, sebagai pemuda seharusnya bergerak untuk menyambut perubahan, agar tidak tertinggal dan bukan menjadi penonton.
Mari kita mengambil peran dalam perubahan yang saat ini sudah mulai berjalan, supaya tidak terlambat dengan datangnya perusahaan yang sudah mulai beroperasi.
“Saya inginkan agar pemuda sambut perubahan, sebelum perubahan akan semakin maju dan jika kita tidak mengikuti maka akan tertingal,” pinta Fauzi.
Dalam perfektif akademisi Rektor Aris Winarto berpandangan, bagaimana pentingnya generasi Millenial untuk cepat beradaptasi dengan perubahan global yang saat ini sangat bergerak dinamis dan cepat.
“Saya mengamati, pergerakan pemuda saat ini beda dengan pergerakan pemuda jaman dulu, kalau dulu itu bergerak menghimpun persatuan untuk memperjuangkan kemerdekaan,” papar Aris.
Dijabarkan, bahwa pemuda saat ini khususnya generasi millenial harus bergerak cepat, untuk menghadapi perubahan dunia global yang semakin dinamis. Pada
era revolusi industri 4.0 ini menuntut para pemuda bangsa ini untuk melek dengan teknologi dan harus senantiasa kreatif dan berinovasi dalam berfikir.
Seperti dilaksanakan Nganjuk Institute langkah kreatif dengan, mengadakan kegiatan – kegiatan seperti ini di cafe warung kopi.
“Saya ingin cafe merupakan tempat diskusi bagi para pemuda dan lintas generasi, dan mari kita budayakan diskusi di warung kopi,” pungkas Aris Winarno.
Reporter :Ratna
Editor: DJ Rafli