srtv.co.id Nganjuk | Ratusan masa Nyaris Ricuh Bupati enggan temui pendemo dari Desa Ngepung dan Desa Ngerombot Kecamatan Patianrowo Nganjuk, Selasa (23/7) pagi melakukan aksi demo didepan kantor Buapti Nganjuk Novi Rahman Hidayat. Dengan mengedarai truk, mobil dan motor, massa melakukan orasi dan membantangkan poster berisi tuntanan.
Ratusan massa ini menuntut kepada Buapti Nganjuk Novi Rahman Hidayat, agar scepatnya memberikan saksi tegas kepada Hendra, oknum kades Ngepung yang telah menggunakan uang BUMDES untuk keperluan Pilkades, karena hal itu menyalahi aturan.
Kericuhan makin menjadi, karena bupati tidak segera memberikan tindakan tegas, ahirnya massa melakukan aksi demo. Bahkan warga menengarai buati Novi ikut menerima dan menikmati aliran dana dari Bumdes tersebut.
Aksi sempat memanas, massa mencoba menbuka paksa pintu gerbang pendopo karena bupati tidak segera kelaur menemuai pendemo.
Bahkan Wakil Bupati Marhen Djumadi, yang mencoba menemuia massa, langsung di usir dari kerumuanan massa.
Selang beberapa jam kemudian, akhirnya perwakilan pendemo diperbolehkan masuk ke pendopo dan dilakukan mediasi besama, wabup, sekda dan sejumlah pejabat lainnya.
Dari hasil mediasi, Sutadi, korlap aksi, massa mengaku kecewa karena tidak ditemuai langsung oleh bupati Novi sebagai pengambil kebijakan. Bahkan massa semakin kuat menuding bupati meneria aliran dana haram Bumdes.
Sementara, Marhen Djumadi, wabup mengaku tidak mengetahui atas aliran dana bumdes itu ke bupati nganjuk atau ke oknum di Pemkab Nganjuk.
Pihaknya segera akan membentuk tim untuk melakukan penyelidikan dan mendatangi lokasi di Desa Ngepung dan Ngerombot, guna mencari kepastian masalahnya.
Usai mendapatkan jawaban dari Wabup, massa akhirnya membubarkan diri dan berencana akan melakukan demo yang lebih besar, jika kasus penyalahgunaan wewenang atas kades dalam penggunakaan dana bumdes tidak segera ditangani.
Reporter : Huda
Editor : Aji