srtv.co.id Pacitan, Banyaknya angka putus sekolah usai ditingkat dasar serta diimbangi kurang mampu segi ekonomi keluarga, menyebabkan usia anak yang notabennya dari pelosok desa terpaksa tak bisa melanjutkan kejenjang lebih tinggi pada tahun 1997 silam.
Namun semua itu sirna, tak lagi dirasakan oleh warga masyarakat desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur dengan berdirinya Lembaga Pendidikan yaitu SMP Hasyim Asy’ari, tepatnya di Dusun Krajan, Desa Kalikuning.
Dengan upaya yang kuat seorang mantri kesehatan dan Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), H. Akhmad Ikhsan pada tahun 1997-1998 saat melakukan surve gizi keluarga kurang mampu di daerah tersebut, ia melihat usia dini tak lagi sekolah bahkan tak sedikit meningkah dini.
“Dari situlah saya tersentuh dan melihat anak-anak usia sekolah ndak sekokah, terus saya tanya banyak orang tua mereka karena jarak sekolahan ke kecamatan maupun kota sangat jauh, saya hanya berfikir untuk memutus lingkaran kemiskinan melewati pendidikan, tentu akan berbeda jika anak-sekolah, dan alhamdulillah terialisasi”ungkapnya terlihat mata berkaca-kaca teringgat pada masa itu.
Melalui latar belakang demikian H. Akhmad Ikhsan dengan ketulusan serta tak kenal pamprih tak lama kemudian berupaya mengumpulkan berbagai tokoh masyarakat, guru, bahkan perangkat desa untuk mendirikan Lembaga Pendidikan di daerah tersebut, agar anak-anak desa bisa mencapai cita-citanya seperti daerah yang lain.
Upaya yang dilakukan ahirnya tak sia-sia pada tahun 1998 berdirilah Lembaga Pendidikan (SMP Hasyim Asy’ari) dan berkembang sampai saat ini, hingga ratusan siswa, mencetak lulusan yang tak kalah dengan yang lainnya bertempat di berbagai Leading Sector.
Dengan tampilan yang sederhana hari ini selasa (16/7/19), ia sambangi Sekolahan tersebut becakap-cakap dengan sejumlah guru, serta memberikan motivasi kepada murid yang duduk di kelas 9, agar terus semangat bahwa meski orang desa dapat sukses untuk mencapai cita-cita serta menguasai beebagai bidang.
Seperti yang di sampaikan Joko Winarno Wakil Kepala Sekolah SMP Hasyim Asy’ari mengatakan berkat perjuangan Akhmad Ikhsan anak-anak bisa sekolah bahkan luar desa kalikuning ” bukan hanya perintis berdirinya sekolah ini saya namun pak ikhsan memfasilitasi semuanya, beliau sangat getol mendirikan sekolah smp ini”ungkapnya saat ditemui awak media.
Selain itu mantan Kepala Desa Kalikung Periode (2007-2019) Suratman mengatakan mewakili warga desa mengungkapkan terimakasih kepada Akhmad Ikhsan pasalnya denga jasanya banyak membawa perubahan diantaranya sektor pendidikan.
“Saya mantan kepala desa kalikuning menucapkan banyak beribu terimakasih kepada bapak akhmad ikhsan karena dengan jasa beliau, bantuan beliau mendirikan, SMP Hasyim Asy’ari dan merintis Ma Ma’arif dapat membantu anak-anak yang semuala tidak mampu sekolah karena jarak sekolah jauh, dapat melanjutkan di sekolahan tersebut”ungkapnya.
Tak hanya itu menurut mantan Kepala Dinas Cabang Kecamatan Tulakan sulistio pria 68 tahun ini, selain mendirikan SMP yang berada di kalikuning Akhmad Ikhsan Juga pendiri salah satu Sekolah Menengah Kejuruan yang berada di kecamatan tulakan yaitu SMK Diponegoro yang sampai saat ini juga berkembang pesat.
“pak ikhsan itu juga ikut mendirikan SMK Diponegoro mulai membeli tanah hingga yang lainnya”ungkapnya.
Bahkan kan ia sempat kaget dengan pola fikir yang dilakukan Akhmad Ikhsan pasalnya dunia pendidikan yang diperjuangkannya itu menurutnya bertolak belakang dengan profesi serta besic-nya pada saat itu yang masih sebagai ASN mantri kesehatan.
“Saya itu tidak sampai mikir sejauh itu, soalnyakan dia orang kesehatan kok sampi beli tanah untuk didirikan sekolah, bahkan sempat tanya saya ini beneran atau bercanda, dan alhamdulillah sampai saat ini beekembang dengan baik”imbuhnya.
Lebih lanjut ia menjelaskn peran akhmad Ikhsan, mulai sekitar tahun 2000 ia merintis SMK Diponegoro mulai pembelian tanah yang seluas 1 Hektar hingga pembangunan, selain itu ia juga layak disebut sebagai Tokoh Pendidikan, menurutnya selama ini tidak ada yang membandinginya dalam kepedulian pendidikan kususnya di wilayah Kecamatan Tulakan.
“sekitar tahun 2000 dia juga membeli tanah dan mendirikan SMK Diponegoro, dia sangat peduli pendidikan, layak di sebut tokoh pendidikan, sampai sekarang belum ada yang membandinginya”. pungkasna.
Reporter : Rojihan
Editor : Aji