LAMONGAN, SRTV.CO.ID – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Lamongan terus mengusut kasus dugaan penipuan berkedok arisan bodong yang menelan kerugian hingga puluhan miliar rupiah. Ratusan warga Kecamatan Solokuro menjadi korban dalam kasus ini.
Kasatreskrim Polres Lamongan, AKP Rizky Akbar Kurniadi, mengatakan pihaknya telah melayangkan panggilan klarifikasi kepada terlapor, seorang perempuan berinisial ENZ. Namun, terlapor tidak hadir memenuhi panggilan pertama.
“Kami sudah kirimkan undangan klarifikasi. Ketidakhadiran dari terlapor tidak ada konfirmasi. Namun undangan kami kirim via pos, statusnya sudah diterima,” ujarnya, Senin (18/8/2025).
Kecelakaan Maut di Tol Jombang–Mojokerto, Tiga Orang Tewas
Meski demikian, Rizky menegaskan penyidik tidak akan berhenti. Polisi akan segera melayangkan panggilan kedua. Jika tetap mangkir, langkah selanjutnya adalah gelar perkara untuk menentukan status hukum kasus ini dan kemungkinan upaya paksa.
“Tahap berikutnya adalah pemanggilan dan pemeriksaan saksi-saksi, penyitaan barang bukti, hingga upaya paksa lain apabila diperlukan,” jelasnya.
Ia menambahkan, kasus ini mendapat atensi khusus mengingat besarnya kerugian dan perhatian publik yang tinggi. “Kami pastikan perkara ini tetap on the track dan akan kami kawal sampai tuntas,” tegas Rizky.
Semarak Kemerdekaan di PDI Perjuangan Nganjuk: Lomba Mancing Meriahkan HUT ke-80 RI
Sementara itu, kuasa hukum para korban, Indahwan Suci Ningati, membenarkan bahwa terlapor ENZ belum kunjung hadir. “Terlapor sudah dipanggil untuk dimintai keterangannya. Panggilannya sudah dikirimkan tapi belum datang,” ujarnya.
Sebelumnya, ratusan warga dari berbagai desa di Kecamatan Solokuro mendatangi Mapolres Lamongan pada Minggu (3/8/2025). Mereka melaporkan dugaan penipuan arisan bodong yang dilakukan ENZ.
Menurut keterangan korban, modus yang digunakan adalah arisan dengan iming-iming keuntungan besar. Namun setelah uang terkumpul, terlapor justru menghilang dan sulit dihubungi. Total kerugian para korban ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah.
Saat ini, polisi terus berkoordinasi dengan korban dan mengumpulkan bukti untuk memperkuat penyelidikan.
Reporter : Suprapto
Editor : Shadinta Aulia