srtv.co.id Nganjuk- Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan mengacu kepada potensi kerawanan pada pelaksanaan pilkada 2017 maupun pemilu 2019.
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Nganjuk menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penyusunan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) pada pemilu dan pemilihan serentak 2024. Hal ini disampaikan oleh Kordiv Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Nganjuk, Faturahman Safi’i di Front One Hotel, Nganjuk, Jumat (18/11/2022).
Menurut Faturahman, IKP ini ditarget bisa menjadi alat proyeksi dan deteksi dini terhadap kemungkinan kerawanan yang muncul dalam penyelenggaraan pemilu dan pemilihan serentak 2024, sehingga dari hasil pemetaan dan penyusunan IKP nantinya, bisa menjadi basis data dalam menyusun strategi dan program pencegahan terkait potensi yang akan muncul.
“Dan potensi yang muncul bisa saja pada saat masih tahapan Pemilu maupun pada Pemilihan Serentak 2024 nanti,” terangnya.
Oleh karena itu dengan digelarnya rakor ini seluruh peserta bisa mendapatkan gambaran yang riil, terhadap potensi kerawanan yang terjadi dalam pelaksanaan pemilu dan pemilihan serentak 2024 nantinya bisa disampaikan secara fakta.
Sebab hal tersebut akan dijadikan penilaian apakah itu masuk kategori potensi kerawanan ringan, sedang ataupun berat.
“Sehingga dari hasil penilaian itu, kita bisa melakukan pencegahan dengan metode tertentu,” ujar Faturahman.
Rakor IKP ini juga dihadiri oleh Koordinator Divisi (Kordiv) SDM, Organisasi, Pendidikan dan Pelatihan Bawaslu Kabupaten Nganjuk Abdul Syukur Junaidi, serta Kordiv Hukum dan Penyelesaian Sengketa Moh Safi’I Anam. Sedangkan peserta rakor IKP ini diikuti 60 peserta yang terdiri dari anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nganjuk, Panwascam, Kanit Intel Polsek, Intel Kodim, Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk dan Kesbangpol Kabupaten Nganjuk.
“Secara umum kegiatan Rakor IKP yang kami laksanakan pada Jumat (/18/11/2022) berjalan lancar tanpa ada kendala,” pungkas Faturahman.
Reporter : Erlita
