Semenjak pemerintah menetapkan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona (Covid-19) di Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah mengurangi sejumlah perjalanan KA guna mendukung efektifitas imbauan pemerintah terkait pembatasan kegiatan di luar rumah dan larangan mudik pada saat lebaran untuk menekan penyebaran Covid-19.

“Mulai tanggal 21-30 April, PT KAI membatalkan dua perjalanan KA Sancaka relasi Surabaya Gubeng – Yogyakarta dan Yogyakarta – Surabaya gubeng, ”ungkap Manager Humas Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko. Jika dalam kondisi normal, KA Sancaka ini berjalan empat kali sehari (2 PP) melintas di Daop 7 Madiun. Sejak 1-30 April, dua perjalanan KA nya sudah di batalkan terlebih dahulu, dan sisanya di batalkan pada 21-30 April ini.
Beberapa waktu terakhir, sejak pemberlakuan keadaan darurat wabah bencana, dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah, jumlah penumpang kereta api terus mengalami penurunan. Bila sebelumnya rata-rata penumpang harian lebih dari 20 ribu orang naik turun di stasiun wilayah Daop 7 Madiun, beberapa hari terakhir jumlahnya berkisar 2 ribu orang saja, dan tiap hari ada ratusan calon penumpang yang telah membatalkan tiketnya. Pembatalan perjalanan KA disamping untuk memaksimalkan PSBB kepada penumpang juga kepada pekerja operasional PT KAI kata Ixfan lebih lanjut mengungkapkan.

Bagi penumpang yang sudah terlanjur memesan tiket pada tanggal tersebut, bisa dilakukan pembatalan secara online melalui aplikasi KAI Access, bea tiket dikembalikan 100% dan uang pembatalan akan dibayarkan dalam waktu 30-45 hari secara transfer.
Dengan batalnya perjalanan KA Sancaka tersebut, total 40 perjalanan KA sudah tidak beroperasi. KA jarak jauh dan menengah menyisakan 3(tiga) KA yang masih operasi melewati Daop 7 Madiun, yakni KA Bima relasi Surabaya Gubeng – Gambir PP, KA Ranggajati relasi Cirebon – Jember PP, dan KA Wijaya Kusuma relasi Cilacap – Ketapang PP. Sedangkan KA dari Daop 7 Madiun yang masih beroperasi ada satu yaitu KA Kahuripan, relasi Blitar – Kiaracondong PP. Sedangkan KA Lokal, baik KA Dhoho/Penataran maupun KRD Kertosono – Surabaya Gubeng dengan total sebanyak 28 perjalanan, saat ini masih beroperasi seperti biasa.
“Untuk KA yang masih operasi, tiket kami jual hanya 50% dari kapasitas tempat duduk, hal itu sesuai anjuran pemerintah terkait pembatasan jarak sosial,” terang Ixfan.
Jika KA angkutan penumpang banyak yang di batalkan, beda halnya dengan KA Barang. Hingga saat ini KA muatan BBM dari Yogyakarta dan Surabaya masih normal beroperasi. Bahkan PT KAI menambahkan perjalanan KA Parcel yang melintas di Daop 7 Madiun. Bila sebelumnya hanya di layani satu KA relasi Bandung – Surabaya Kota PP, kini ditambah satu KA lagi relasi Jakarta Gudang – Malang PP. Rangkaian KA tersebut berisikan kereta bagasi yang mengangkut barang hantaran penumpang, mulai dari barang komoditas, hingga barang pribadi seperti motor maupun paket dokumen. “Masyarakat yang tidak bisa pulang untuk mudik lebaran dan ingin mengirimkan barang/hadiah kepada keluarga di kampung, bisa menggunakan KA ini,” kata Ixfan.
“Kami PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun menghimbau agar masyarakat mengikuti anjuran pemerintah untuk mengurangi kegiatan diluar rumah dan tidak mudik terlebih dahulu pada lebaran kali ini. Dan selalu gunakan masker saat keluar rumah, hindari kerumunan orang, lakukan physical dan social distancing. Sehingga penyebaran wabah covid -19 bisa ditekan, dan semoga secepatnya kondisi bisa kembali normal seperti sedia kala,” tutup Ixfan.
Jika kurang jelas dapat menghubungi Manager Humas KAI Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko, email: humasda7@kai.id