Kader Terbaik NU, Politisi Low Profile Berpulang Ke Rahmatullah – srtv.co.id

MENGENANG HM DJALANI ISHAQ KYAI DAN POLITISI YANG LOW PROFILE
srtv.co.id Nganjuk | HM DJaelani Ishaq, nama yang sudah begitu menggema diseluruh pelosok kab Nganjuk. Disamping sebagai mantan pimpinan DPRD Nganjuk, mantan wakil Bupati Nganjuk, beliau juga seorang kyai yang telah mengabdikan diri sejak masa sulit perjuangan NU dimasa orde baru.

Sebagai anak kyai desa yang di didik dengan penuh kedisiplinan dalam kehidupan beragama beliau seorang aktifis IPNU yang begitu taat dan patuh dengan kyai. Semasa hidupnya beliau berprinsip kyai kyai sepuh harus dilayani dengan baik, di mulyakan dan dibantu jika memang kita memiliki kelebihan rizqi. Dalam banyak kesempatan beliau selalu mewanti wanti terus berjuang di NU dengan kemampuan yang kita miliki.

NU sebagai lahan perjuangan dan pengabdian hidup dimanapun berada, beliau selalu menekankan untuk selalu ikhlas, semangat, dan kalau ada yang memusuhi jangan dilawan tapi cukup dibiarkan saja.

Karena di NU tidak dibayar dan tidak ada bayarannya, maka jangan membiasakan diri memarahi kalau ada pengurus yang tidak datang rapat, karena kita tidak tahu ketidak hadirannya karena tidak punya bensin atau bekerja untuk memenuhi kebutuhannya.

Di masa perjuangan NU era orde baru Pak Djaelani dengan telaten dan semangat keliling Ngluyu, sawahan, Ngetos, wilangan terutama yang tepi hutan dengan semangat dan melakukan pendekatan dengan kepala desa.

Ketika orde baru membatasi gerakan NU karena dulu NU identik dengan PPP, beliau sering keluar masuk kodim gara gara pengajian atau mendampingi masyarakat yang dipanggil di kodim karena pengajian.

Maka dari itu, ketika reformasi bergulir dan NU membuat Partai Politik yang bernama PKB, beliau ditunjuk sebagai sebagai Ketua PKB dan pendiri PKB.

Sebagai kader NU yang sudah menjadi anggota DPRD sejak PPP yang dari unsur NU, beliau selalu menjadi motor perjuangan NU. Karena dibesarkan oleh NU dan mendalami pemikiran dan nasehat kyai kyai sepuh NU pada saat itu, maka pemikiran dan nilai nilai kejuang beliau dalam membangun NU dan partai benar benar dilakukan.

Beberapa pemikiran dan gagasan beliau dalam pembangunan NU dan Partai Politik antara lain sebagai berikut :

1. Taat dan tawadluk dengan kyai, artinya dawuh kyai wajib dilakukan dan ditaati. Bahkan putra kyai juga wajib ditaati. Maka kalau kita ingat saat beliau jadi ketua PKB, saat Gus Pung putra Allah Yarham Mbah Hayatudin meminta Pak Jaelani Mundur dari ketua PKB, kepengurusan PKB berikan walaupun saat itu tidak ada kesalahan sama sekali. Beliau tidak ingin melakukan gugatan atau perlawanan apapun.
2. NU merupakan lahan perjuangan, sehingga semuanya harus berfikir berjuang bukan untuk mencari keuntungan ketika di NU.

3. Selalu sabar dan telaten meladeni dan melayani sesepuh NU dalam berkhidmah di NU, ketika kyai sepuh sakit atau butuh apa tanpa diminta selalu disiapkan. Bahkan saat beliau ngamar di RS diam diam sudah dibayar.

4. Selalu slow sabar dan santai dalam menyikapi masalah, sehingga terasa dingin dalam menyelesaikan masalah, hal itu sangat nampak saat beliau menjadi ketua Pagar Nusa.

5. Merintis pembanguna kantor NU belakang dengan menggerakkan semua potensi NU se Kab Nganjuk.

6. Masyarakat harus selalu dibina dan dibimbing oleh NU agar tidak dimasuki oleh kritenisasi dan faham radikal lainnya.

7. Orang yang sabar dan tidak pernah marah kepada kader. Semua kader diberi kebebasan untuk berekspresi dalam mengembangkan potensi dirinya. Bahkan ketika di DPRD tidak pernah intervensi kebijakan baik berupa pandangan umum fraksi maupun langkah politik kepada bupati atau pemerintah daerah.

8. Ketika menjadi pejabat atau tidak jika ada kyai yang datang pasti dikasih sangu jika memiliki uang, beliau berfikir kalau kyai kyai tersebut perlu dimulyakan dan disenangkan.

9. Menghargai perjuangan kyai sepuh dan tokoh tokoh NU dengan menempatkan dan mengajak putra putri kyai dan pejuang NU pada struktur NU agar tidak putus garis perjuangannya.

10. Mabadi Khoiru Ummah harus benar benar dipegang oleh kader NU, karena tugas kader NU memperjuangkan dan membangun masyarakat NU untuk berdaya dalam semua sisi dan memiliki komitmen nahdliyah.

11. NU sebagai terminal politik bagi kadernya, artinya kader NU bisa masuk pada partai politik manapun, sehingga berangkat dari terminal dan saat sukses jangan lupa kembali pada terminal saat berangkat. Tetapi beliau berpesan jangan masalah dan sampah politik dibawa ke NU. NU harus mendapatkan manfaat politik dari kader NU yang berada di partai politik manapun.

12. Beliau memberikan penghargaan kepada kader dan pejuang NU dalam jabatan politik. Contoh ketika beliau menjadi ketua DPC PKB Nganjuk menempatkan putra putra pejuang NU untuk menjadi anggota DPRD Nganjuk, antara lain, H Cholis Ali Fahmi putra pak Bahtiar Setiono sebagai tokoh NU Nganjuk dan mantan anggota DPR – RI, Hj Umayah Amin istri Pak H Amin Fauzi yang juga tokoh NU Nganjuk, Siti Fatimah Said yang merupakan istri bapak Moh Said Pejuang NU di belahan utara, HJ Risalatil Laili, putri pejuang NU di daerah Kertosono, ibu Dewi Latifah sebagai pejuang Muslimat beberapa pereode dan lain sebagainya.

13. Partai politik merupakan alat perjuangan bukan tujuan, maka semua kader NU yang berjuang di Partai sebagai anggota DPRD wajib membantu membesarkan NU dan masyarakat NU, karena dia dibesarkan oleh NU.

14. Semua aset NU untuk segera ditata dan diselesaikan legalitasnya, karena banyak asset NU yang akhirnya diserobot oleh orang lain.

15. Masjid dan mushola NU perlu dikasih lebel masjid atau musola NU agar orang lain paham tidak melakukan eksekusi.

16. Semua asset partai yang diperoleh saat PKB pertama jika terjadi sengketa menjadi assetnya NU secara otomatis, maka kantor PKB kedondong sekarang sudah menjadi hak milik NU walaupun sampai sekarang masih dipergunakan oleh PKB.

17. Menderma baktikan hidupnya demi NU dan umat merupakan komitmennya, maka semenjak beliau masih hidup ketika sakitpun tetap berangkat pengajian walau sudah ditahan untuk tidak berangkat.

18. Memberikan kebebesan pada anak anaknya untuk berekspresi untuk berkembang sesuai dengan keinginannya.

19. Mondok dan sekolah gratis bagi anak anak ngluyu, ngetos sawahan wilangan dan sawahan untuk membesarkan SMA Diponegoro Semua pemikiran dan perjuangan beliau patut kita apresiasi bahkan kita kenang sebagai motivasi karena kita hanya seorang yang hidup dimasa dimana semuanya serba enak dan mudah. NU mengajarkan kepedulian, kesabaran dan perjuangan dalam mengabdi kepada masyarakat, sehingga siapa saja harus ingat jika NU hanya sebagai lahan perjuangan.

Siapa saja yang mendapat manfaat dan berkah dari NU harus segera sadar bahwa anda punya kewajiban untuk membesarkan NU dan memberikan perhatian pada kyai kyai sepuh NU yang duluh sudah berdarah darah berjuang untuk kemajuan dan besarnya NU.

HM Djaelani Ishaq hanyalah seorang pengabdi kyai dan NU yang patut kita apresiasi dan kita jadikan tuntunan. Karena banyak hal baik yang sekarang mulai hilang bahkan dianggap aneh.

Pejuang NU cinta kyai dan peduli pada umat apapun posisinya. Jika anda lupa untuk peduli umat dan cinta kyai pada saat ini, apapun posisi anda sekarang semoga Allah segera memberikan jalan yang benar dan kembali untuk melakukannya.

Karena anda akan merasa rugi jika anda tidak segera cinta kyai dan mendermakan hidupmu untuk umat dan warga NU.

Hanya sebuah lamunan semoga menjadi ispirasi kita bersama untuk bangkit berjuang pada NU dan cinta Pada Kyai Kyai sepuh NU.

Nganjuk, 6 September 2019
HM Basori M.Si

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *