SRTV Video :
srtv.co.id Ngawi, Sekelompok anak di Ngawi Jawa Timur, menunggu waktu berbuka puasa dengan bermain meriam bambu. Mereka bermain di areal persawahan sehingga tidak mengganggu warga sekitar. Permainan tradisional meriam bambu sudah ada sejak dahulu dan hingga sekarang masih menjadi permainan favorit anak anak di bulan ramadan.
Jika di Jawa Timur lebih dikenal dengan sebutan Merco Bumbung. Permainan ini disering dimainkan saat bulan suci Ramadan seperti sekarang ini.
Anak-anak pria hingga dewasa memainkannya saat menjelang berbuka atau menghabiskan waktu ngabuburit dengan permainan ini.
Sebagian memainkan alat ini usai melaksanakan ibadah salat tarawih. Lalu bagaimana sejarah dari Mercon Bumbung.
Bintang Novaria Ramadhan anak main bumbung. Karena permainan ini juga tersebar di beberapa wilayah Nusantara. “Meriam merupakan sebuah senjata modern yang dimiliki bangsa Portugis kala itu. Masa itu kehadiran meriam bagi orang-orang pribumi menjadi perhatian mereka,” kata Bintang.
Hingga mereka heran saat melihat ada benda yang bisa mengeluarkan bola panas dan mengakibatkan kerusakan yang lumayan besar. Bermula dari hal tersebut Mercon Bumbung diwujudkan dalam bentuk meriam yang dibuat dari bahan bambu.
Cara memainkannya pun nyaris sama dengan penggunaan Meriam sungguhan. Yakni dengan menyulut lubang yang ada di bagian pangkal bambu dengan api.
“Dan saat itulah rakyat mencoba menakut-nakuti dan mereplika senjata modern tersebut dengan Mercon Bumbung” imbuhnya.
Seiring berjalannya waktu, akhirnya permainan ini selalu dimainkan saat Ramadan. Hal ini juga behubungan dengan akulturasi budaya Cina yang juga menyalakan petasan saat hari-hari besar.
Sementara itu Bambang menjelaskan “Karena itu saat bulan suci Ramadan, meskipun masih jarang banyak masyarakat di Kota Batu yang masih menjajal permainan ini. Sebab permainan ini juga mudah dibuat dan bahannya mudah dicari”. Jelasnya.
Bahkan jarang sekumpulan anak laki-laki berlomba-lomba membunyikan Meriam Bambu hingga suaranya menjadi bising. Sebab barang siapa yang berhasil menghasilkan suara ledakan paling keras, itulah yang diakui sebagai jagonya Mercon Bumbung.
Reporter : Tim Liputan SRTV
Editor : Bagus Jatikusumo