Berita  

BPBD Pemkot Kediri Gelar Pelatihan Jitupasna 2025 untuk Perkuat Penanganan Pascabencana

Pemkot Kediri Melalui BPBD Gelar Pelatihan Jitupasna 2025 untuk Perkuat Penanganan Pascabencana (Kominfo Kota Kediri)

Kediri, SRTV.CO.ID – Untuk meningkatkan kapasitas aparatur serta memperkuat koordinasi lintas sektor dalam pemulihan pascabencana, BPBD Kota Kediri menggelar Pelatihan Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) Tahun 2025. Pelatihan ini diikuti 20 peserta dari berbagai OPD yang tergabung dalam Tim Pengkajian Kebutuhan Pascabencana Kota Kediri dan berlangsung selama empat hari, 2–5 November.

Kegiatan dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Kediri, Samsul Bahri. Dalam arahannya, ia menekankan pentingnya peningkatan kemampuan teknis aparatur, terutama terkait proses rehabilitasi dan rekonstruksi yang menggunakan prinsip build back better. Samsul menyebut bahwa penanggulangan bencana mencakup tiga fase—siaga darurat, tanggap darurat, dan pascabencana—namun fase terakhir sering kali tidak mendapat perhatian cukup padahal memiliki dampak besar bagi masyarakat.

Pelatihan ini penting agar kita mampu menghitung kebutuhan dan kerugian pascabencana secara akurat, sehingga intervensi yang diberikan tepat sasaran,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa kesiapan data dan prosedur akan memudahkan perangkat daerah bergerak cepat ketika bencana terjadi.

Samsul juga mengapresiasi sinergi yang terbangun melalui MoU antara Kabupaten dan Kota Kediri serta sejumlah perguruan tinggi, yang dinilai dapat mempercepat mobilisasi bantuan tanpa terkendala administrasi.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri, Joko Arianto, menegaskan bahwa penanganan bencana merupakan tanggung jawab bersama sehingga kolaborasi antarinstansi menjadi sangat penting. Ia menilai kehadiran perguruan tinggi memberi dukungan signifikan dalam fase pemulihan, termasuk pendampingan psikologis bagi penyintas.

Tidak hanya infrastruktur, kondisi psikologis korban juga harus dipulihkan. Di sini peran perguruan tinggi menjadi sangat strategis,” jelasnya.

Kegiatan turut dihadiri Kalaksa BPBD Kabupaten Kediri, perwakilan Poltekkes Kemenkes Malang, serta Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri.

Editor : AMS

Exit mobile version