SOSIAL  

Petani Jagung Sumringah, Harga Tembus Rp 6.000 Per Kilogram

Solikin petani jagung Ringinrejo jemur jagungnya (bakti)

Kediri, SRTV.CO.ID – Kabar gembira datang bagi para petani jagung di Kabupaten Kediri. Menjelang akhir September 2025, harga jagung di tingkat petani melonjak hingga Rp 6.000 per kilogram. Angka ini terbilang fantastis jika dibandingkan harga sebelumnya yang hanya berada di kisaran Rp 4.800 hingga Rp 5.000 per kilogram.

Kenaikan harga ini membuat para petani bisa bernapas lega. Pasalnya, harga jual tersebut sudah berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan Rp 5.000 per kilogram. Dengan begitu, petani tidak hanya bisa menutup biaya produksi, tetapi juga memperoleh keuntungan yang lebih layak.

Salah satunya dirasakan oleh Solikin (47), petani jagung asal Kecamatan Ringinrejo. Ia mengaku bersyukur atas kondisi harga jagung saat ini yang membuat hasil panennya lebih menguntungkan. Dari lahan seluas 200 ru yang ia kelola, Solikin mampu menghasilkan sekitar 2,5 ton jagung.

Kemenag Kabupaten Kediri Proses Paspor Haji 2026, Kuota Tunggu Kebijakan Pusat

Jagung tersebut ia tanam sejak awal Juli lalu. Beruntung, selama masa tanam tidak ada kendala berarti, baik dari cuaca maupun serangan hama. Memasuki musim hujan, tanaman jagungnya justru tumbuh dengan subur dan siap dipanen.

“Semoga saja harga yang bagus ini bisa bertahan lama dan tidak turun lagi. Nantinya kita juga segera panen di lokasi sawah lainnya, sehingga semuanya bisa balik modal dan imbang dengan saat tanam awal,” jelasnya, Jumat (26/9/2025).

Menurut Solikin, hasil panen bisa langsung dijual di sawah dalam kondisi masih berkulit, atau dipipil terlebih dahulu lalu dijemur selama dua hari sebelum dijual. Kedua metode tersebut, kata dia, tetap memberikan keuntungan karena harga jual sedang tinggi.

Untuk mencegah kerugian akibat hama, ia memilih benih jagung berkualitas yang tahan terhadap penyakit bulai. Selain itu, dirinya rajin memantau pertumbuhan jagung sejak awal masa tanam hingga menjelang panen.

Tim Wasev Kodam V/Brawijaya Pastikan Program RTLH Kodim 0810/Nganjuk Tepat Sasaran

“Kalau proses awal masa tanam sampai perawatan dijaga dengan baik, kualitas jagungnya juga akan bagus. Nah, kualitas yang bagus inilah yang langsung berpengaruh terhadap harga. Apalagi sekarang harga sedang tinggi, jadi hasilnya lebih terasa,” tambahnya.

Kenaikan harga jagung ini memang membawa angin segar bagi petani. Namun, sebagian dari mereka berharap harga tetap stabil dalam jangka panjang. Pasalnya, fluktuasi harga kerap menjadi masalah klasik yang membuat keuntungan petani tidak menentu.

Dengan harga saat ini, petani tidak hanya bisa menutup ongkos produksi seperti benih, pupuk, dan obat tanaman, tetapi juga memiliki sisa keuntungan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga hingga mempersiapkan musim tanam berikutnya.

Bagi para petani Kediri, harga jagung yang tinggi di akhir September ini menjadi momentum berharga. Mereka berharap tren positif ini bisa bertahan, sehingga jerih payah mereka dalam menanam dan merawat jagung benar-benar terbayar manis.

Reporter: Bakti
Editor: Shadinta Aulia

Exit mobile version