Nganjuk, SRTV.CO.ID – Melihat Festival 1.000 botok di Desa Gejagan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Minggu (30/11/2025)
Acara yang merupakan kolaborasi antara Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Destinasi Pariwisata Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (Unair) dengan warga desa ini menawarkan 1.000 porsi botok gratis yang ludes diserbu pengunjung hanya dalam hitungan menit.
Festival ini menampilkan empat jenis botok tradisional yang kaya rasa, yaitu Botok Ontong (jantung pisang), Botok Lamtoro, Botok Sembukan, dan Botok Tahu-Tempe.
Ribuan botok ini dibuat secara gotong royong oleh ibu-ibu PKK dan UMKM Desa Gejagan, mulai dari proses meracik bumbu halus. Seperti bawang, garam, gula, dan bumbu penyedap lainnya.
Kemudian membungkusnya dalam daun pisang, hingga mengukusnya selama kurang lebih 30 menit hingga matang sempurna.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari Jurusan Destinasi Pariwisata Fakultas Vokasi Unair, Dr. Sri Endah Nurhidayati, mengungkapkan kebanggaannya atas antusiasme warga.
“Ini adalah kali kedua kami melakukan aktivitas di sekolah, tidak mungkin empat botok itu ludes dalam berapa menit saja,” ujar Dr. Sri Endah.
“Kita mau memberikan doorprize untuk memberikan motivasi kepada para UMKM, para pelatih kita” tambahnya.
Festival ini tidak hanya tentang membagikan makanan gratis, namun juga upaya untuk mengangkat potensi kuliner lokal sebagai bagian dari strategi pengembangan destinasi pariwisata desa.
Sedangkan Kepala Desa Gejagan, Dedy Nawan, menyambut baik inisiatif mahasiswa KKN Unair yang berhasil menciptakan acara yang meriah dan sukses. Ia mengapresiasi semangat gotong royong yang menjadi kunci sukses kegiatan ini.
“Alhamdulillah ini semuanya berbagi membuat, apa itu, botok yang kita berikan kepada masyarakat. Alhamdulillah, tempe juga, lumbu ijo juga [digunakan]. Bumbunya bawang, garam, gula dikit,” jelasnya.
Antusiasme warga terlihat saat sesi pembagian doorprize di tengah acara. Salah satu warga, Khusnul Fatimah, yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan botok, mengungkapkan jumlah dan jenis botok yang dibuat.
“Ada 1.000 botok, ada empat macam botok. Jadi botok ontong, lamtoro, tahu tempe, botok sembukan, botok untas [untas = ontong]. Semuanya enak,” kata Khusnul Fatimah.
“Semua botok yang tersedia tidak di perjual-belikan, ini digratiskan untuk pengunjung saja” kata Khusnul.
Festival 1000 Botok ini sukses meninggalkan kesan mendalam bagi Desa Gejagan, membuktikan bahwa kuliner tradisional memiliki daya tarik yang besar dan potensi untuk menjadi aset pariwisata yang kuat.
Reporter : Inna Dewi Fatimah
Editor : Tim Redaksi SRTV
