Kediri, SRTV.CO.ID – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), para petani cabai di Kabupaten Kediri tengah menikmati lonjakan harga yang cukup signifikan. Harga cabai rawit merah di tingkat petani kini mencapai Rp 80 ribu per kilogram, naik dari sebelumnya Rp 50 ribu per kilogram.
Kenaikan harga ini dinilai tidak biasa, mengingat pada musim hujan harga cabai umumnya cenderung turun. Namun tahun ini, harga justru mengalami peningkatan tajam. Meski demikian, pasokan cabai dari wilayah Kabupaten Kediri dilaporkan tetap aman dan mampu memenuhi kebutuhan pasar.
Sunarto (40), petani cabai asal Kecamatan Ringinrejo, mengatakan harga mulai merangkak naik sejak awal pekan kedua Desember 2025. Ia mengaku bersyukur karena dalam sepekan bisa melakukan dua kali panen, dengan hasil sekitar 90 kilogram setiap panen dari lahan seluas 200 ru.
“Harapannya harga tetap tinggi sampai awal tahun 2026. Januari nanti mulai tanam lagi, dan kalau bisa menjelang Lebaran harga naik seperti saat Nataru ini,” ujarnya.
Sunarto mengakui sempat waswas ketika harga cabai sebelumnya berpotensi anjlok dan tanaman terancam hama, khususnya virus kuning yang dapat merusak daun dan batang. Kekhawatirannya meningkat saat curah hujan mulai tinggi karena bisa menyebabkan lahan tergenang dan tanaman mudah membusuk.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, ia memperketat perawatan tanaman, mulai dari pemupukan hingga pengawasan lahan. Menurutnya, tanaman cabai umumnya siap panen pada usia sekitar 85 hari.
“Yang penting benihnya berkualitas, dirawat dengan baik, dan pemupukan teratur. Hasilnya akan memuaskan dan harganya juga baik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” tandasnya.
Reporter : Bakti Wijayanto
Editor : AMS
