Berita  

Sejumlah Sopir di Nganjuk Resah Lokasi Bongkar Muat Diblokir Truk Boks, Diduga Ada Unsur Persaingan Bisnis Kotor!

Nganjuk, SRTV.CO.ID – Sejumlah sopir dump truk pengangkut tanah urug di Kabupaten Nganjuk dibuat resah.

Aktivitas bongkar muat di kawasan Bypass Jalan Bengawan Solo, Desa Putren, Kecamatan Sukomoro, mendadak lumpuh gara-gara sebuah truk boks parkir sembarangan di titik bongkar.

Ironisnya, kendaraan tersebut diduga sengaja diparkir untuk menghambat pekerjaan proyek.

Kejadian itu berlangsung pada Kamis (13/11/2025) siang, saat para sopir tengah bersiap menurunkan muatan tanah urug untuk proyek pembangunan pabrik di kawasan tersebut. Namun, aktivitas mereka terpaksa tertunda karena sebuah truk boks tanpa sopir berdiri di tengah lokasi bongkar muat.

“Kami mau turunkan muatan susah. Sampai menunggu berjam-jam karena truk boks diduga milik seseorang parkir di tempat bongkar muatan. Padahal area tersebut sudah jelas untuk penurunan material tanah urug milik calon pabrik,” ujar Yan Rahmadi, salah satu sopir dump truk.

Para sopir mengaku sudah berulang kali mencoba mencari pemilik kendaraan, namun tidak berhasil. Akibatnya, antrean panjang dump truk tak bisa dihindari, sementara muatan tanah terpaksa menunggu di bawah terik matahari.

Tak ingin masalah berlarut, para sopir akhirnya melapor ke Polres Nganjuk agar kendaraan tersebut segera ditertibkan.

“Kami minta ada tindakan tegas. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang. Kalau dibiarkan, nanti semua orang bisa seenaknya parkir di area proyek,” tambah Rahmadi.

Keresahan para sopir ternyata juga dirasakan pihak kontraktor.

Amin, pelaksana proyek, menduga keras bahwa tindakan parkir sembarangan itu bukan kebetulan, melainkan aksi sabotase yang berkaitan dengan persaingan bisnis tidak sehat.

“Kalau dilihat dari posisinya, jelas disengaja. Truk itu parkir pas di tengah area bongkar. Kami curiga ini dipicu oleh persaingan antar penyedia jasa yang tidak senang proyek ini berjalan lancar,” ungkap Amin saat ditemui usai memberikan keterangan di Polres Nganjuk.

Amin menegaskan, proyek yang ia tangani sedang dikejar target penyelesaian waktu, dan insiden tersebut menyebabkan kerugian besar secara operasional.

“Setiap jam truk kami berhenti, biaya tetap jalan. Ini bukan hanya gangguan teknis, tapi juga serangan ekonomi terhadap rekanan proyek,” tegasnya.

Para sopir berharap aparat kepolisian dan pemerintah daerah segera menertibkan area bongkar muat di sekitar Bypass Sukomoro, agar tidak disalahgunakan pihak-pihak tertentu.

Mereka juga meminta pengawasan lebih ketat terhadap kendaraan yang parkir sembarangan di zona industri dan proyek aktif.

“Kalau hal seperti ini terus dibiarkan, bisa menimbulkan gesekan antar sopir dan kontraktor. Kami hanya ingin bekerja tenang,” tutup Rahmadi.

Reporter: Etna Laela
Editor: Tim Redaksi SRTV

Exit mobile version