SRTV.CO.ID — Safina Fajri Najwah, Mahasiswi Jombang yang Tampil Gemilang sebagai Duta Hijab Jawa Timur
Safina Fajri Najwah, mahasiswi Psikologi Universitas Sunan Ampel Surabaya asal Perak, Jombang, berhasil menorehkan prestasi membanggakan. Ia terpilih sebagai Duta Hijab Jawa Timur, menyisihkan ratusan peserta dari berbagai daerah yang ikut bersaing dalam ajang bergengsi tersebut.
Perjalanan yang Berawal dari Luka Menjadi Semangat Baru
Tak banyak yang tahu, perjalanan Safina menuju panggung prestasi ini bermula dari masa sulit. Setelah mengalami kekecewaan dalam hubungan pribadi, ia mencari cara untuk bangkit dan memulihkan diri. Sebuah postingan lomba di TikTok menjadi titik baliknya. Dari sanalah ia mengenal komunitas Duta Hijab dan memutuskan untuk ikut serta.
Keputusan itu mengantarnya pada proses panjang. Ajang yang diselenggarakan di Surabaya tersebut berlangsung selama beberapa bulan, dengan kegiatan rutin dua kali setiap bulan. Semua persiapan ia lakukan sendiri—mulai menata penampilan, memilih busana, hingga berdandan tanpa bantuan make-up artist.
Seleksi Ketat, Hanya 15 yang Tembus Grand Final
Kompetisi berlangsung sangat kompetitif. Dari 200 peserta yang mendaftar, hanya 90 orang yang lolos seleksi awal. Tahap berikutnya semakin memperketat persaingan hingga akhirnya tersisa 20 semifinalis, kemudian mengerucut menjadi 15 finalis yang tampil di babak Grand Final.
Safina termasuk salah satu yang berhasil bertahan sampai akhir, hingga akhirnya resmi dilantik sebagai Duta Hijab Jawa Timur.
Mengedukasi Hijab, Fashion Muslimah, dan Isu Gender
Setelah dinobatkan, Safina semakin aktif mengemban perannya. Ia rutin memberikan edukasi tentang hijab, fashion muslimah, hingga isu kesetaraan gender dan anti-diskriminasi. Baginya, hijab adalah identitas diri—bukan sekadar ikut tren.
“Menurut saya, berhijab bukan soal model yang sedang populer, tapi bagaimana hijab itu membuat kita nyaman dan percaya diri,” ujarnya saat ditemui di Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri, Rabu (15/10/2025).
Ia kerap diundang ke berbagai sekolah tingkat SMP dan SMA, bahkan ke sejumlah pondok pesantren yang masih minim pengetahuan tentang gender dan gaya hidup muslimah masa kini.
“Saya selalu bilang bahwa berhijab bukan hal yang menakutkan atau memalukan. Sekarang tren hijab sudah mendunia, jadi pakai saja dengan bangga,” tambahnya.
Menanggung Ekspektasi di Lingkungan Kampus
Meski penuh prestasi, perannya sebagai Duta Hijab tak selalu mulus. Di lingkungan kampus, Safina mengaku lebih sering menjadi sorotan. Kesalahan kecil saja bisa memicu komentar atau kritik dari teman-temannya.
“Kadang kalau saya salah sedikit, langsung ada yang bilang, ‘Lho, kamu kan Duta, kok begitu?’ Tapi saya jadikan itu pengingat untuk terus belajar dan memperbaiki diri,” ungkapnya.
Lebih dari Sekadar Gelar: Sebuah Amanah
Bagi Safina, predikat Duta Hijab bukan hanya kebanggaan, tetapi amanah besar. Ia ingin terus menebar inspirasi kepada generasi muda—bahwa hijab adalah identitas, kekuatan, sekaligus ruang bagi muslimah untuk berekspresi dengan percaya diri.
Dengan sepak terjangnya yang konsisten, Safina menjadi contoh bahwa dari luka bisa lahir kekuatan, dan dari proses bisa tumbuh prestasi.
Penulis : Khoirunnisa
Editor : AMS












