Nganjuk, SRTV.CO.ID – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda beberapa wilayah di Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, menyebabkan sebuah tiang telekomunikasi (Telkom) di Dusun Mukuh, Desa Sidoharjo, roboh pada Minggu sore (2/11/2025).
Kejadian ini menyebabkan kabel-kabel bergelantungan hingga menjulur ke badan jalan, mengganggu arus lalu lintas dan berpotensi membahayakan pengguna jalan.
Peristiwa ini diperkirakan terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, hampir bersamaan dengan insiden pohon tumbang di lokasi lain di kecamatan yang sama.
Menurut informasi di lokasi, tiang Telkom yang berjejer di pinggir jalan di Mukuh tersebut ambruk.
Dalam video yang beredar, terlihat jelas deretan kabel yang sebelumnya terentang rapi kini melorot ke bawah, membentuk untaian panjang yang menyentuh bahkan menutupi sebagian jalan raya.
Pada waktu yang hampir bersamaan, insiden serupa namun berbeda objek terjadi di Kantor Kelurahan Warujayeng, Kecamatan Tanjunganom.
Sebuah pohon dilaporkan tumbang dan menimpa bagian atap teras kantor kelurahan tersebut.
Menanggapi dua insiden tersebut, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk, Sutomo, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan timnya langsung bergerak ke lokasi.
“Teman-teman sudah dilokasi. Namun yang roboh hanya tiang Telkom dan sudah ditangan oleh teman-teman Telkom,” kata Sutomo saat dikonfirmasi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa faktor utama ambruknya tiang disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut.
“Robohnya tiang disebabkan oleh hujan disertai angin kencang yang melanda beberapa wilayah di Kecamatan Tanjuanom,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, penanganan terhadap tiang dan kabel yang roboh di Mukuh telah diserahkan dan ditangani oleh petugas dari pihak Telkom untuk segera dilakukan evakuasi dan perbaikan, guna memastikan layanan telekomunikasi dan keselamatan lalu lintas kembali normal.
Sementara itu, evakuasi pohon tumbang di Warujayeng juga sedang dilakukan oleh petugas gabungan.
Reporter : Inna Dewi Fatimah
Editor : Etnalaela
