Nganjuk, SRTV.CO.ID – Semangat penghargaan terhadap sosok pejuang buruh perempuan asal Nganjuk, Marsinah, kian menggelora.
Kementerian Sosial RI (Kemensos) menindaklanjuti pengusulan Marsinah untuk memperoleh gelar Pahlawan Nasional.
Langkah ini menjadi momentum penting, bukan hanya bagi keluarga besar buruh Indonesia, tetapi juga bagi masyarakat Nganjuk yang bangga memiliki sosok berani dan berintegritas tinggi seperti Marsinah.
Sebelumnya, Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi bersama Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur Restu Novi Widiani, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Nganjuk Haris Djatmiko, perwakilan TP2GD Nganjuk, Serikat Buruh Kelik Widi Wahyuni, serta Kepala Desa Nglundo Moh. Ansori, telah melakukan audiensi dengan Kemensos RI di Jakarta.
Pertemuan tersebut menjadi babak penting dalam proses administratif menuju pengakuan negara atas jasa dan perjuangan Marsinah.
Sebagai bentuk kesiapan, Jumat (17/10/2025) Bupati Marhaen Djumadi bersama Wakil Bupati Tri Handy Saputro memimpin langsung 18 anggota tim gabungan meninjau Makam Marsinah di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro.
Kunjungan tersebut bukan sekadar formalitas, tetapi simbol tekad Pemkab Nganjuk untuk memastikan kesiapan sarana dan prasarana menjelang kedatangan Tim Penilai Pusat (TP2GP).
Dalam kesempatan itu, Bupati Marhaen menegaskan bahwa Pemkab Nganjuk memberikan perhatian penuh terhadap proses pengusulan gelar Pahlawan Nasional untuk Marsinah.
“Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi atas atensi yang diberikan negara. Pengusulan Marsinah telah kami perjuangkan sejak tahun 2022, dan Pemkab memastikan seluruh proses berjalan sesuai aturan hukum tanpa kekurangan administratif,” ujar Marhaen.
Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Nganjuk Haris Djatmiko menegaskan bahwa pihaknya tengah menyiapkan seluruh aspek teknis dan administratif sesuai standar penilaian yang berlaku.
“Kami berkoordinasi lintas sektor untuk memastikan kesiapan lapangan, mulai dari akses ke makam, kebersihan lingkungan, hingga kelengkapan dokumen pendukung yang diperlukan oleh Tim Penilai Pusat,” jelas Haris.
Tak hanya pemerintah daerah, semangat pengusulan Marsinah juga terus digelorakan oleh Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI).
Sejak lama, KSBSI menjadi motor penggerak utama dalam perjuangan agar Marsinah diakui sebagai Pahlawan Buruh Nasional, simbol perlawanan atas ketidakadilan dan penegakan martabat kaum pekerja.
Melalui serangkaian diskusi nasional, aksi moral, hingga koordinasi intensif dengan pemerintah pusat, KSBSI menegaskan bahwa perjuangan Marsinah adalah bagian dari sejarah panjang gerakan buruh Indonesia yang layak mendapat tempat terhormat di hati bangsa.
“Marsinah bukan sekadar nama, ia adalah ruh perjuangan buruh Indonesia. Kami di KSBSI terus mengawal proses ini hingga tuntas, karena perjuangan Marsinah adalah perjuangan kita semua,” tegas Kelik Widi Wahyuni, perwakilan KSBSI yang juga hadir dalam rombongan.
Dukungan terhadap pengusulan ini semakin kuat setelah Presiden Prabowo Subianto secara terbuka menyatakan dukungan agar Marsinah memperoleh gelar Pahlawan Nasional, sebagaimana diusulkan sejumlah serikat buruh pada peringatan Hari Buruh 1 Mei 2025.
Kunjungan ke makam Marsinah menjadi simbol penghormatan, bukan hanya untuk mengenang perjuangannya, tetapi juga untuk menegaskan bahwa keberanian dan suara kebenaran tidak pernah mati.
Dalam lirih doa dan hembusan angin di antara pepohonan makam, terselip harapan besar agar perjuangan Marsinah diakui negara sebagai inspirasi bagi generasi penerus, bahwa keadilan dan keberanian adalah nilai abadi bangsa Indonesia.
Reporter : Etna Laila
Editor : Tim Redaksi SRTV