Nganjuk, SRTV.CO.ID – Hujan lebat dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Desa Paron, Kecamatan Bagor, Nganjuk, selama lebih dari dua jam pada Jumat, (24/10/2025), pagi, menimbulkan masalah serius. Sekitar pukul 07.00 WIB, curah hujan yang tinggi menyebabkan tanah di sekitar tebing menjadi labil, mengakibatkan pohon bambu tumbang dan longsoran tanah yang menutup total aliran Kali Widas (hulu Widas Wilangan) yang melintang masuk ke wilayah Desa Paron.
Akibat insiden tersebut, arus air hulu Widas Wilangan tersumbat oleh rumpun bambu yang tumbang serta material tanah yang ikut terbawa longsoran. Sumbatan ini berpotensi besar memicu banjir di wilayah hilir jika tidak segera ditangani.
Untuk mengantisipasi ancaman banjir, Kepala Desa Paron, Partono, segera mengomandoi aksi gotong royong tanggap darurat. Petugas gabungan yang terdiri dari Pemdes Paron, TNI, Polri, Forpimcam (Forum Pimpinan Kecamatan), BPBD, UPTD, PUPR, BBWS, serta seluruh RT/RW dan warga Desa Paron, bergerak cepat menuju lokasi.
Mereka bergotong royong untuk membersihkan material penyumbat agar aliran sungai Widas dapat kembali lancar. Pembersihan rumpun bambu dan timbunan tanah longsor menutupi aliran Widas terbilang cukup memakan waktu dan menguras tenaga. Para petugas dan relawan harus bersibaku masuk ke tengah-tengah sungai Widas yang terkenal dengan arusnya yang deras dan menantang.
Kepala Desa Paron, Partono, menyampaikan bahwa peristiwa ini merupakan dampak langsung dari kondisi cuaca ekstrem.
“Peristiwa tersebut disebabkan oleh hujan deras dengan intensitas tinggi selama kurang lebih 2,5 jam yang membuat tanah di sekitar tebing menjadi labil. Pohon bambu yang tumbuh di tepi akhirnya tumbang dan menutup sebagian besar aliran Widas. Untuk mengantisipasi (bencana), kita adakan gotong royong bersama,” tegasnya.
Berkat kerja keras dan kekompakan tim, dalam waktu yang cukup singkat, aliran air sungai Widas sudah berhasil dibuka. Meskipun material bambu belum semuanya dievakuasi, arus air sudah dapat kembali mengalir, setidaknya mengurangi risiko penumpukan air yang dapat menyebabkan luapan dan banjir. Upaya pembersihan total terus dilakukan untuk memastikan aliran sungai kembali normal seutuhnya.
Reporter : Bon
Editor : Tim Redaksi SRTV
