Cuaca Panas Ekstrem di Kediri Capai 35 Derajat Celsius, BPBD Imbau Warga Waspada dan Jaga Kesehatan

Kediri, SRTV.CO.ID – Cuaca panas ekstrem melanda wilayah Jawa Timur dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jawa Timur, fenomena ini disebabkan oleh pergeseran posisi semu matahari ke arah selatan yang membuat suhu udara di sejumlah daerah meningkat tajam.

BMKG memprediksi, kondisi panas ekstrem ini akan berlangsung hingga akhir Oktober 2025, sebelum berangsur normal memasuki awal musim hujan. Di Kabupaten Kediri sendiri, suhu udara mencapai 35 derajat Celsius, menjadikannya salah satu daerah dengan tingkat panas cukup tinggi di Jawa Timur.

Menanggapi kondisi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem, terutama risiko dehidrasi, kelelahan, dan gangguan kesehatan akibat paparan panas berkepanjangan.

Elf Terguling di Tol Jombang–Mojokerto, 20 Penumpang Asal Madura Luka-Luka

Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Joko Sukrisno, mengatakan bahwa suhu di berbagai wilayah Jawa Timur kini berada pada kisaran 33 hingga 37 derajat Celsius, sementara di Kabupaten Kediri stabil di angka 35 derajat Celsius.

“Cuaca panas ini perlu diwaspadai. Jangan abaikan kesehatan tubuh. Pastikan tetap menjaga kondisi fisik dengan cukup istirahat dan banyak minum air putih,” ujarnya, Senin (13/10/2025).

Joko menegaskan, cuaca panas ekstrem berpotensi menurunkan daya tahan tubuh jika tidak diimbangi dengan pola hidup sehat. Ia menyarankan masyarakat agar memperbanyak konsumsi air putih, menghindari paparan sinar matahari langsung, dan makan makanan bergizi seimbang.

“Jaga kesehatan diri dengan memperbanyak minum air putih dan konsumsi makanan bergizi agar tubuh tidak drop atau dehidrasi. Dalam kondisi seperti ini, jaga diri sebaik mungkin agar tetap bugar,” imbaunya.

Babinsa Gondang Pantau Kesiapan Program Makan Bergizi Gratis di Wilayah Binaan

Selain itu, Joko juga mengingatkan warga agar menggunakan pelindung diri saat beraktivitas di luar rumah, seperti topi, payung, kacamata hitam, dan pakaian berlengan panjang. Hal ini penting untuk mencegah paparan langsung sinar ultraviolet (UV) yang dapat memicu gangguan kulit dan kelelahan fisik.

“Gunakan alat pelindung diri agar sinar UV tidak langsung mengenai tubuh. Bila tidak mendesak, sebaiknya batasi aktivitas di luar rumah, terutama pada siang hari antara pukul 11.00 hingga 15.00,” tambahnya.

BPBD juga mengimbau masyarakat untuk tetap memperhatikan kondisi lingkungan di sekitar rumah, terutama potensi kebakaran lahan kering yang bisa dipicu oleh suhu panas ekstrem.

Dengan langkah antisipatif dan kepedulian terhadap kesehatan, diharapkan masyarakat dapat melewati periode panas ekstrem ini dengan aman dan tetap produktif.

Reporter: Bakti Wijayanto
Editor: Shadinta Aulia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *