Menteri Haji Tegaskan Komitmen Tingkatkan Pelayanan Jamaah Indonesia

Menteri Haji dan Umrah Indonesia, K.H. Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan) saat diwawancarai di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. (Foto : Taufiqur Rachman/srtv)

Jombang, SRTV.CO.ID – Menteri Haji dan Umrah Indonesia, K.H. Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan), menegaskan komitmennya menjalankan amanah Presiden Prabowo Subianto untuk menghadirkan pelayanan haji terbaik bagi jamaah Indonesia.

“Kedepannya tentu kita menjalankan amanah dari Presiden untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji kita. Itu harus diterjemahkan dengan berbagai kebijakan dan eksekusi nyata,” ujar Gus Irfan, Selasa (23/9)

Menurutnya, dalam 10 bulan terakhir ia mengikuti langsung proses penyelenggaraan haji sebagai bentuk dukungan. Banyak persoalan ditemukan di lapangan, dan hal itu langsung dilaporkan kepada Presiden.

“Saya sudah lapor ke Presiden. Pak Presiden, kita sudah 10 bulan mengikuti proses haji sebagai dukungan, dan banyak menemukan berbagai permasalahan. Kalau boleh izin saya mau bawa beberapa hal yang cukup ekstrem. Beliau bilang, ‘Silakan lakukan apapun yang perlu dilakukan untuk bisa memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji’,” tegas Gus Irfan menirukan ucapan Presiden Prabowo.

Saat ditanya apakah langkah ekstrem itu berpotensi menimbulkan masalah, termasuk terkait visa jamaah, Gus Irfan menegaskan bahwa yang terpenting adalah hasil akhirnya: pelayanan terbaik.

“Itulah salah satu yang harus kita lakukan. Yang penting ujungnya adalah pelayanan haji terbaik,” tandasnya.

Terkait kuota haji, ia memastikan hingga saat ini jumlahnya masih tetap sama. “Penambahan sampai hari ini belum dibicarakan. Itu domain Pemerintah Arab Saudi. Saya dengan Kementerian Haji terus berkomunikasi, dan belum pernah ada pembahasan soal penambahan kuota. Jadi, sampai saat ini kuota tetap sama,” terangnya.

Sementara untuk biaya haji, Gus Irfan menyebut masih dalam tahap kajian bersama tim teknis. “Kita upayakan bisa turun, karena ini perintah dari Kementerian Haji. Walaupun kita tahu ada faktor depresiasi rupiah terhadap riyal dan dolar. Kalau tanpa perubahan harga, dengan depresiasi itu saja sudah harus menambah sekitar 3 juta. Jadi kita upayakan menekan dari faktor-faktor lain, tanpa mengurangi kualitas,” jelasnya.

Meski begitu, ia belum bisa menyebut angka pasti. “Kita belum bisa bicara angka, karena tim masih menghitung mana yang bisa ditekan dan dikurangi,” ungkapnya.

Di akhir wawancara, Gus Irfan kembali menegaskan bahwa arahan Presiden Prabowo sangat jelas: memberikan layanan terbaik untuk jamaah haji Indonesia.

“Sama seperti saat beliau memanggil saya pertama kali untuk menjadi Kepala Badan Penyelenggara Haji. Presiden menegaskan, badan ini dibentuk untuk memberikan layanan terbaik bagi jamaah haji, dan kita harus menerjemahkan serta mengeksekusinya,” pungkasnya.

Reporter: Agung Pamungkas/Taufiqur Rachman
Editor: Shadinta Aulia

Exit mobile version