JOMBANG, SRTV.CO.ID – Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Irfan, membuat pernyataan penting saat kunjungannya ke Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Senin (22/9/2025). Dalam acara peluncuran Hari Santri 2025, Gus Irfan menegaskan bahwa biaya haji untuk tahun 2026 tidak akan mengalami kenaikan, bahkan diupayakan untuk bisa turun. Pernyataan ini muncul di tengah kekhawatiran publik mengenai fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dan riyal Saudi.
Gus Irfan menyatakan bahwa janji ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo. “Sesuai arahan Presiden Prabowo, kita bekerja keras menurunkan biaya haji. Kita cari komponen-komponennya. Mudah-mudahan cepat selesai,” ujarnya kepada awak media.
Lebih lanjut, Gus Irfan juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas layanan, terutama di bidang kesehatan. Pernyataan ini muncul sebagai respons atas tragedi yang terjadi pada tahun sebelumnya, di mana lemahnya pengawasan kesehatan menyebabkan adanya korban jiwa di Tanah Suci.
“Tahun kemarin kita kedodoran di pengawasan kesehatan. Tahun depan kami tidak mau ini terulang,” tegasnya.
Untuk mencegah terulangnya insiden serupa, Kementerian Haji dan Umrah berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh dan memperketat **Standar Operasional Prosedur (SOP)** tes kesehatan bagi para jemaah. Hal ini menjadi fokus utama kementerian, selain menurunkan biaya.
Janji yang disampaikan oleh Gus Irfan ini dianggap sebagai tantangan besar, karena berupaya menyeimbangkan antara efisiensi biaya dan peningkatan kualitas layanan demi keselamatan jemaah. Saat ini, publik menantikan realisasi dari janji tersebut, apakah akan menjadi reformasi nyata dalam manajemen haji atau hanya sekadar retorika.
Reporter : Asep Bahar
Editor : Tim Redaksi SRTV