Sabers Pungli Kota Batu Pertanyakan Klaim Arboretum Tercemar Logam Berat

BATU, SRTV.CO.ID – Komunitas Sapu Bersih Sampah Nyemplung Kali (Sabers Pungli) Kota Batu mempertanyakan pemberitaan media yang menyebutkan Arboretum sebagai hulu atau titik nol Sungai Brantas telah tercemar logam berat. Mereka meyakini kawasan tersebut masih bersih dari limbah maupun emisi, sehingga informasi itu perlu diluruskan.

Aktivis Sabers Pungli Kota Batu, Doody Eko Wahyudi, mengatakan pihaknya berharap ada penjelasan lebih rinci terkait titik lokasi awal yang disebut telah tercemar. Menurutnya, tidak serta-merta klaim pencemaran hulu Sungai Brantas bisa diartikan bahwa Arboretum juga tercemar.

“Karena hulu Sungai Brantas yang ada di Kota Batu memiliki sebanyak 273 sumber air sebagai penyuplai air. Baru yang di paling ujung ada Arboretum,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (8/8/2025).

Polres Nganjuk Jadi Tuan Rumah Supervisi dan Sosialisasi TPPO Bersama Karo Dal Ops Polri 

Sabers Pungli mengungkap, data 273 sumber air tersebut didapat saat mereka melakukan kegiatan Susur Hulu Sungai Brantas. Dari hasil pendataan, tidak semua sumber air berada di ruang terbuka milik publik. Beberapa bahkan berada di lahan pribadi, termasuk di pekarangan rumah warga.

Dengan fakta itu, Sabers Pungli menilai klaim pencemaran Arboretum memerlukan klarifikasi. Mereka mendorong Profesor Barlah Rumhayati, narasumber dalam pemberitaan tersebut, untuk memberikan keterangan lebih detail terkait hasil penelitiannya agar tidak menimbulkan kepanikan warga.

Diketahui, sebuah media massa memberitakan hasil penelitian Prof Barlah Rumhayati, akademisi Universitas Brawijaya (UB), yang menyebut kualitas air di Arboretum mengandung logam berat jenis timbal di atas ambang batas yang disyaratkan pemerintah. Menurutnya, timbal tersebut berasal dari emisi kendaraan bermotor yang beroperasi di kawasan wisata tersebut, yang kemudian jatuh ke air.

Dandim Nganjuk Terima Kunjungan Tim Survei Hibah RTLH Dari Kodam V/Brawijaya

Dalam pemberitaan itu juga disebutkan, pencemaran di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas hulu turut disumbang aktivitas manusia, seperti pertanian, peternakan, perikanan, hingga rumah tangga, termasuk penggunaan pupuk berlebihan, insektisida, dan detergen.

Sabers Pungli khawatir sampel air yang diteliti justru diambil dari lokasi di bawah kawasan Arboretum, yang telah terdapat aktivitas masyarakat. “Jika memang benar demikian, tentunya Arboretum tidak ikut tercemar logam berat,” tegas Doddy.

Reporter: Arief Juli

Editor: Shadinta Aulia Sanjaya

Exit mobile version