Nganjuk, SRTV.CO.ID – Aroma nasi pecel dan segarnya es dawet menyambut setiap pengunjung yang melangkah masuk ke Pasar Rakyat Gejagan Tempo Dulu, sebuah inisiatif kreatif dari Desa Gejagan, Kabupaten Nganjuk. Disulap dengan nuansa khas masa lampau, pasar rakyat ini menjadi jembatan antara kenangan tradisi dan semangat kebangkitan ekonomi desa.
Digelar dengan penuh semangat kebersamaan, acara ini menghadirkan beragam makanan dan minuman tradisional yang dulu begitu akrab di lidah masyarakat. Mulai dari jajan pasar, minuman jadul, hingga es dawet yang menjadi ikon utama, semuanya tersaji dalam suasana klasik yang begitu kental. Tak hanya soal kuliner, sentuhan budaya juga terasa kuat dengan para pedagang yang mengenakan busana jadul, memperkuat nuansa tempo dulu yang autentik.
Kepala Desa Gejagan, Dedy Nawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang nostalgia, namun sebuah strategi cerdas untuk mendukung keberadaan Food court Desa Gejagan dan memperluas peluang bagi UMKM lokal.
“Pasar rakyat ini menjadi ruang baru bagi pelaku usaha kecil untuk memperkenalkan produk mereka secara langsung kepada masyarakat,” ujarnya.
Kreativitas warga Gejagan mendapat apresiasi tinggi dari Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, yang turut hadir dalam acara tersebut. Menurutnya, konsep pasar tempo dulu ini merupakan gebrakan baru yang belum pernah ada di desa-desa lain di Nganjuk.
“Ini luar biasa! Inilah bentuk pelestarian budaya sekaligus penggerak ekonomi yang patut didukung dan dijadikan agenda rutin di masa depan,” tegas Kang Marhaen, sapaan akrab Bupati Nganjuk.
Senada dengan itu, Ketua PKK Kabupaten Nganjuk, Yuni Marhaen, menyambut positif kegiatan ini sebagai media edukasi bagi generasi muda agar lebih mengenal kekayaan kuliner tradisional.
“Es dawet dan nasi pecel di sini luar biasa enaknya. Cita rasanya cocok untuk semua kalangan, dan ini bisa menjadi warisan kuliner yang membanggakan,” tuturnya.
Lebih dari sekadar pasar, Pasar Rakyat Gejagan Tempo Dulu adalah panggung yang mempertemukan sejarah, kuliner, budaya, dan semangat gotong royong dalam satu kemasan yang inspiratif. Di tengah derasnya arus modernisasi, Desa Gejagan membuktikan bahwa nilai-nilai tradisi bisa tetap hidup dan berdaya, menjadi sumber kekuatan untuk masa depan.
Acara ini diharapkan tidak hanya menjadi peristiwa budaya tahunan, namun juga sebagai simbol kebangkitan ekonomi berbasis kearifan lokal yang terus lestari di Bumi Anjuk Ladang.
Reporter: Ahmad Zaki Mawardi
Editor: Tim Redaksi SRTV