Berita  

Melihat Lebih Dekat Kesakralan Siraman Sedudo Tradisi Kuno Kabupaten Nganjuk 

 

Nganjuk, SRTV.CO.ID – Prosesi Siraman Sedudo yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Nganjuk berlangsung pada Sabtu (12/7/2025).

Siraman dijadwalkan pukul 08.00 WIB, namun baru mulai sekitar pukul 10.00 WIB, lantaran pengunjung yang membeludak.

Lantaran acara tahunan yang diselenggarakan di kawasan wisata Air Terjun Sedudo, Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, ini berhasil menarik perhatian ribuan pengunjung dari berbagai penjuru daerah.

Ribuan masyarakat tumpah ruah memenuhi area Air Terjun Sedudo, antusias menyaksikan jalannya upacara adat yang berlangsung sangat sakral.

Prosesi ini dihadiri langsung oleh Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, dan Wakil Bupati Nganjuk, beserta jajaran Forkopimda dan pejabat Pemerintah Kabupaten Nganjuk.

Rangkaian acara siraman diawali dengan pertunjukan Tari Amek Tirto yang dibawakan oleh sembilan penari perempuan perawan.

Dengan gerakan anggun, mereka mengambil air langsung dari bawah air terjun, diikuti oleh sembilan gadis berambut panjang yang membawa air suci sebagai simbol kesucian dan harapan. Tarian ini bukan sekadar pementasan, melainkan inti dari pengambilan air yang akan digunakan dalam prosesi siraman.

Dalam sambutannya, Marhaen menegaskan bahwa ritual siraman ini merupakan warisan budaya yang tak terputus dari generasi ke generasi sejak zaman Majapahit.

Ia menyampaikan bahwa pelestarian adat istiadat seperti ini adalah bagian penting dari upaya “nguri-uri budaya” atau menjaga kearifan lokal yang menjadi identitas khas daerah.

“Tirto suci dari Air Terjun Sedudo diyakini memiliki kekuatan dan keberkahan, membawa berkah awet muda, menyembuhkan penyakit, mempertemukan jodoh, bahkan membantu pasangan yang belum memiliki keturunan,” ujarnya.

Menurutnya, Siraman Sedudo merupakan momentum berharga untuk mempererat kebersamaan dan menumbuhkan kecintaan terhadap alam.

“Tradisi ini sudah turun-temurun sejak zaman Majapahit. Air Sedudo dipercaya membawa berkah, mendekatkan jodoh, dan membuat awet muda. Tapi harus mandi seluruh badan, tidak cukup hanya cuci muka,” tuturnya.

Rangkaian acara ditutup dengan ritual doa bersama, siraman simbolik oleh tokoh adat, dan hiburan tradisional yang kian memeriahkan suasana.

Sementara Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Nganjuk, Sri Handari Ningsih, mengungkapkan kegembiraannya atas partisipasi yang luar biasa.

“Alhamdulillah ini tadi ribuan yang datang di sini. Target kami itu hanya 500 orang tapi nyatanya ada 1000 lebih tadi,” sebut Sri Handari.

Reporter : Inna Dewi Fatimah

Exit mobile version