Berita  

Jelang Idul Fitri 2021, Tren Kasus Covid-19 di Indonesia Naik 2,03 Persen

Nico
Caption: Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta (paling kiri/depan) memimpin Apel Gelar Pasukan Ops Ketupat Semeru, Rabu (5/5/2021) pagi. Foto dokumentasi Humas Polda Jatim

Surabaya, srtv.co.id – Kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 2,03 persen. Hal itu diduga dikarenakan peningkatan aktivitas masyarakat khususnya menjelang akhir Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1442 H/2021 M.

Hal itu disampaikan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta saat memberikan arahan kala Apel Gelar Pasukan Ops Ketupat Semeru, Rabu (5/5/2021) pagi. Hadir saat apel Pangdam V Brawijaya dan Sekda Provinsi Jawa Timur.

“Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H tren kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 2,03 persen,” ungkap Nico.

Pemerintah sendiri telah mengambil kebijakan tegas berupa larangan mudik pada Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Ini merupakan tahun kedua pemerintah mengambil kebijakan tersebut karena situasinya masih pandemi Covid-19.

“Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil melalui berbagai macam pertimbangan, yaitu pengalaman terjadinya tren kenaikan kasus setelah pelaksanaan libur panjang, termasuk peningkatan kasus sebesar 93% setelah pelaksanaan libur Idul Fitri pada tahun 2020/1441 H,” sebut Nico.

Sementara itu, lanjut Nico, keinginan masyarakat untuk melaksanakan mudik sulit untuk dibendung. Berdasarkan survei Kemenhub, jika pemerintah tidak melarang mudik maka akan terjadi pergerakan mudik sebesar 81 juta orang.

“Namun setelah diumumkannya larangan mudik, masih terdapat 7 persen atau 17,5 juta orang yang akan melaksanakan mudik. Oleh karena itu, kegiatan Operasi Ketupat-2021 harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh seluruh jajaran dalam rangka menempatkan keselamatan masyarakat sebagai hukum tertinggi,” papar Nico.

Operasi Ketupat 2021 memang dikhususkan untuk pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Operasi ini tidak hanya melibatkan jajaran kepolisian, melainkan juga aparat TNI, Pemda setempat, dan mitra kamtibmas lainnya.

“Dalam pelaksanaan Operasi Ketupat-2021, jumlah personel yang terlibat sebanyak 155.005 personel gabungan terdiri atas 90.592 personel Polri, 11.533 personel TNI, serta 52.880 personel instansi terkait lainnya seperti Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Pramuka, Jasa Raharja,” tuturnya.

Personel tersebut akan ditempatkan di 381 pos penyekatan untuk mengantisipasi masyarakat yang masih berniat melaksanakan mudik, 1.536 pos pengamanan, 596 pos pelayanan, dan 180 pos terpadu.

“Untuk mengantisipasi pelaku perjalanan dalam negeri, segera maksimalkan kegiatan posko di terminal, bandar udara, pelabuhan, dan stasiun. Posko ini bukan hanya sekedar menjadi posko pengamanan dan pelayanan, namun juga berfungsi untuk mengendalikan penyebaran Covid-19,” jelas Nico.

Editor: Hasan

Sumber: Rilis Polda Jatim

Exit mobile version