srtv.co.id-Nganjuk-Dalam rangka mengembangkan seni budaya Nganjuk, BKN PDIP Nganjuk mengadakan giat Sarasehan Seni Budaya dengan tema “LITERASI DAN TOSAN AJI SEBAGAI BUDAYA BANGSA” di Desa Kurungrejo, Prambon, Nganjuk, Minggu 01 November 2020. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap Ahad Legi dan berpindah-pindah lokasi.
Drs. H. Gondo Hariyono, M.Si., kepala BKN PDIP Nganjuk mengatakan bahwa Badan Kebudayaan Nasional atau biasa disapa BKN adalah sebuah organisasi dari sayap PDI Perjuangan yang bergerak di Bidang Seni Budaya. PDIP Nganjuk punya komitmen kuat dalam menjunjung tinggi dan mengembangkan seni budaya di Kabupaten Nganjuk. Tujuannya, memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat Nganjuk.
“Sarasehan Seni Budaya tiap Ahad Legi rutin dilakukan dan berpindah-pindah (tempat). Semua desa se-Nganjuk akan kita kunjungi. Kita melangkori, silaturahmi ke desa-desa demi menghidupkan seni budaya,”Jelas Gondo Hariyono dalam sambutannya.
Sekitar 30 orang menghadiri acara sarasehan seni budaya. Jumari, S.Pd., Kepala Desa Kurungrejo Prambon Nganjuk, mengatakan bahwa BKN perlu kita support dan apresiasi. Bagaimanapun seni budaya Nganjuk harus diuri-uri.
“Leluhur kita sudah mewarisi kekayaan seni budaya. Siapa lagi yang dapat menjaganya kalau bukan kita. Acara BKN semacam ini sungguh baik demi masa depan seni budaya Nganjuk, “Terang Kades Kurungrejo dalam sambutannya.
Sebagai narasumber, Agus R Subagyo, Pemimpin Sanggar Rumah Ilalang menjelaskan secara detail perihal literasi sebagai budaya bangsa. Sedangkan W. Hidayat, S.Sn., M.Pd., menjelaskan perihal tosan aji.
Materi disampaikan secara semi ilmiah. Runtut sistematis dan sesuai rumusan masalah yang dikemukakan. Dalam sesi kesimpulan, kedua narasumber sepakat bahwa leluhur bangsa kita sudah menciptakan karya seni budaya sangat komplit. Bicara Literasi, leluhur kita sudah menjadi gudangnya tradisi. Apalagi soal tosan aji, nusantara itu jadi rujukannya seni budaya di dunia. Tinggal bagaimana kita sebagai generasi penerus bangsa, akankah kita acuh tak acuh terhadap ragam seni budaya bangsa, ataukah justru kita semakin giat mengembangkannya.
Acara yang dimulai pukul 10.00 hingga 12.00 WIB sangat menarik minat warga sekitar. Seperti halnya Gatot Subroto, Pemilik Grup Jaranan Rukun Santosa Nganjuk, mengatakan bahwa penyajian sarasehan ini sangat ilmiah, jauh dari kelenik.
“Biasanya orang lain bicara seni budaya itu sudah dianggap dukun, kelenik, aneh, dan syirik. Tapi, BKN bisa memaparkan seni budaya dengan rinci. Belum pernah ada selama ini kajian seni budaya seperti BKN, “Ungkap Gatot saat memberikan tanggapannya.
Acara ini dimerihakan dengan pembacaan puisi oleh Alif Hafuza Helmi Faid dan ALYA NISA’UL FAIZAH. Keduanya adalah anak binaan sanggar rumah ilalang yg bertempat di Desa Kelutan Ngronggot Nganjuk. (Ril)