srtv.co.id Nganjuk- Serapan APBD Kabuparen nganjuk di sektor PUPR sebesar 23 Milyar menjadi sorotan Komisi 3 DPRD Besarnya dana yang telah dikeluarkan untuk pembangunan Pasar Kertosono, di tahap pertama masih belum bisa di fungsikan, selain itu di tengarai adanya kekurangan. Senen, 13/01/2020.
Kondisi ini menjadi sorotan Komisi III DPRD Nganjuk saat sidak lokasi yang di Pimpin Wakil Ketua Komisi III Fauzi Irwana, dan 5 anggota komisi.
Mas Paud panggilan akrap Wakil ketua komisi III menganggap pembangunan yang seharusnya pada awal tahun 2020 sudah bisa terlihat bentuknya, tapi pada Faktanya hanya di bangun dua lantai gedung saja.
“Menurut Nomenklatur dari APBD 2019 pengadan pasar Kertosono Tiga lantai namun setelah saya lihat bangunan ini baru 2 lantai,” kata Fauzi.
Diterangkan, pembangunan pasar pada tahun 2019 telah menelan dana sebesar Rp 23,5 milyar, melalui sumber dana APBD dan saat ini baru di bangun 2 lantai.
Jika memang pembangunan pasar Kertosono yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Desa Banaran, Kecamatan Kertosono, harusnya 3 lantai kenapa hanya 2 lantai.
“Yang saya tau pembangunan harusnya 3 lantai, dan kenapa ini hanya 2 lantai. Saya akan panggil pihak rekanan dan Dinas dalam waktu dekat,” tegasnya.
Menurutnya, jika ini dibiarkan maka akan berdampak pada kerugian anggaran, dan hal ini harus menjadi perhatian pihak terkait agar lakukan koreksi dan menindak rekanan nakal.
Pembangunan pasar kertosono pada tahap pertama yang di kerjakan PT Konstruksi Indonesia Mandiri (KIM), harus bertanggung jawab termasuk proses pembangunannya.
Sedangkan untuk tahap II tahun anggaran 2020, pembangunan pasar dianggarkan sebesar Rp 27 Milyar.
“Saya hanya mengawasi prosesnya, jika nanti ada pelanggaran komisi III akan merekomendasikan kepada aparat penegak hukum yang memproses,” tandas Fauzi.
Reporter : Samsul Arifin
Editor : DJ Rafli
