Berita  

Putusnya Jembatan Kedungdowo, Warga Dipaksa Memutar 5 Km ke Pusat Kota

Nganjuk, SRTV.CO.ID – Warga di Desa Kedungdowo, Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, kini harus menempuh jarak ekstra sejauh lima kilometer untuk mencapai pusat kota setelah jembatan utama yang menjadi akses mereka mendadak ambruk pada Minggu (30/11/2025) sekitar pukul 15.30 WIB.

Ambruknya Jembatan Kedungdowo, yang memiliki panjang total 60 meter, melumpuhkan mobilitas sekitar 1.400 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 5.200 jiwa.

Bagian yang ambruk adalah sisi utara sepanjang 30 meter setelah enam dari delapan tiang penyangga jembatan dinyatakan putus.

Jembatan yang dibangun pada tahun 2009 ini merupakan urat nadi utama warga desa untuk beraktivitas, termasuk bekerja, sekolah, dan mengakses layanan kesehatan di pusat Kabupaten Nganjuk.

Dengan lumpuhnya jembatan, kini warga terpaksa mengambil jalur alternatif yang jauh lebih memutar.

Kondisi cuaca ekstrem disebut menjadi faktor pemicu utama. Intensitas hujan yang tinggi selama beberapa pekan terakhir mengakibatkan luapan Sungai Widas menghantam tiang jembatan dan menggerus lapisan tanah di bawah pondasi, memperparah kerapuhan struktur yang sudah lama terdeteksi.

Kepala Desa Kedungdowo, Suprapto mengatakan bahwa kondisi kritis jembatan ini sebetulnya telah diketahui sejak lama.

“Kira-kira pertengahan 2024 itu sudah dicek, ternyata tiangnya putus enam dari delapan,” kata Suprapto.

“Kami sudah melaporkan kondisi kritis ini kepada Pemerintah Kabupaten Nganjuk, tapi sampai jembatan ini ambruk, upaya perbaikan belum dilakukan,” sambungnya.

Suprapto menyayangkan lambatnya respons pemerintah daerah, mengingat sejarah jembatan ini yang juga pernah ambruk di sisi selatan pada tahun 2013 dan sempat diperbaiki.

Dia menambahkan ada alternatif lainnya untuk menuju jantung Kabupaten Nganjuk. Namun warga harus berputar sejauh 5 kilometer.

“Alternatif nanti yaitu ke lewat jembatan barat. Kalau mau ke Nganjuk kalau lewat jembatan lainnya itu kira-kira sekitar nya 5 kilo,” pungkasnya.

Reporter : Inna Dewi Fatimah
Editor : Tim Redaksi SRTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *