Ngawi, SRTV.CO.ID – Puluhan pelajar dari berbagai tingkatan, mulai dari TK, SD, SMP, hingga santri pondok pesantren di Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit setempat pada hari ini.
Mereka mengalami gejala mual, pusing, muntah, hingga diare yang diduga kuat akibat keracunan setelah menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang didistribusikan sehari sebelumnya.
Para siswa dan santri tersebut mulai merasakan gejala sakit pada malam hari setelah mengonsumsi menu MBG.
Hannan, salah satu santri yang menjadi korban, menceritakan menu makanan yang mereka terima. Ia menyebut bahwa gejala mual, pusing, dan demam mulai dirasakan pada malam hari.
“Kemarin kami menerima program MBG, menunya nasi liwet topping abon, telur rebus, sayur buncis, tahu balado, dan buah pisang. Pada malam harinya, kami mulai merasakan mual, pusing, demam, dan diare. Kejadian tersebut juga dirasakan beberapa santri yang lain,” ungkap Hannan, salah satu santri.
Kepala Puskesmas Mantingan, Muhammad El Riza, membenarkan bahwa puluhan pelajar tersebut kini menjalani perawatan intensif di beberapa fasilitas kesehatan.
“Para siswa menjalani perawatan di beberapa fasilitas kesehatan, termasuk di Puskesmas Mantingan, Tambakboyo, dan RSUD Mantingan. Termasuk tadi ada satu pelajar yang sebelumnya dirawat di Puskesmas Mantingan harus dirujuk ke RSUD untuk mendapat penanganan lebih lanjut,” jelas Muhammad El Riza, Kepala Puskesmas Mantingan.
Berdasarkan data sementara, jumlah total siswa dan santri yang diduga mengalami keracunan mencapai 66 orang, yang tersebar dari jenjang TK, SD, SMP, dan pondok pesantren. Pihak berwenang saat ini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti dari dugaan keracunan massal yang berasal dari program MBG tersebut.
Reporter : Tim Redaksi SRTV
