Berita  

Pencarian 3 Hari Berakhir, Jasad Remaja Tenggelam di Sungai Brantas Ditemukan Tim Gabungan

Tim gabungan evakuasi jasad korban tenggelam di sungai Brantas di Bandar Kidul Kota Kediri. (Ist)

KEDIRI, SRTV.CO.ID — Setelah tiga hari dilakukan pencarian intensif, tim gabungan akhirnya menemukan jasad remaja yang dilaporkan tenggelam di Sungai Brantas. Korban ditemukan pada Rabu (31/12/2025) sekitar pukul 10.00 WIB dalam kondisi mengapung di wilayah Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

Korban diketahui bernama Dava Raihan Pramana Putra (20), warga Desa Mlati, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Ia dilaporkan tenggelam saat hendak mengambil jebakan ikan di Sungai Brantas, wilayah Mlati Mojo, beberapa hari sebelumnya.

Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Joko Sukrisno, membenarkan penemuan jasad tersebut. Ia menjelaskan bahwa sejak korban dinyatakan hilang, BPBD bersama unsur tim gabungan melakukan penyisiran secara intensif di sepanjang aliran Sungai Brantas menggunakan perahu dan pemantauan darat.

Selama tiga hari kami menyisir aliran sungai dari titik awal korban dilaporkan tenggelam hingga area pencarian diperluas. Saat pencarian berlangsung, kami menerima laporan dari warga terkait adanya tubuh mengambang di Sungai Brantas wilayah Bandar Kidul,” ungkap Joko.

Menindaklanjuti laporan tersebut, tim segera menuju lokasi untuk melakukan pengecekan dan identifikasi awal. Saat ditemukan, korban mengenakan kaos lengan panjang dan celana pendek berwarna hitam. Hasil pencocokan identitas memastikan jasad tersebut merupakan Dava Raihan Pramana Putra.

Selanjutnya, jasad korban dievakuasi dan diserahkan kepada pihak kepolisian untuk dibawa ke RS Bhayangkara Kediri guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sesuai prosedur.

BPBD Kabupaten Kediri kembali mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya di musim penghujan yang menyebabkan debit Sungai Brantas meningkat.

Kami mengingatkan masyarakat agar menghindari aktivitas di bantaran sungai saat kondisi air naik, sebagai upaya meminimalisasi risiko kecelakaan di perairan,” pungkas Joko.***

Reporter: Bakti Wijayanto
Editor: AMS

 

Exit mobile version