SRTV.CO.ID – Jumlah penyalahguna narkoba yang menjalani program rehabilitasi di Kota Blitar pada 2025 mengalami penurunan. BNNK Blitar menyebut intensifnya sosialisasi pencegahan turut berperan menekan angka tersebut.
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional Kota Blitar, sepanjang 2025 hanya empat orang yang masuk program rehabilitasi, lebih sedikit dibandingkan 2024 yang mencatat enam peserta.
“Mudah-mudahan ke depan bisa menuju zero. Kami terus memperkuat sosialisasi agar penyalahgunaan narkoba semakin berkurang,” ujar Kepala BNNK Blitar, Toto Robandiyo, Kamis (27/11/2025).
Toto menegaskan bahwa rehabilitasi merupakan bagian penting dalam penanganan kasus narkotika. Selain tindakan hukum, proses pemulihan dinilai mampu memutus kebiasaan dan memberikan efek jera bagi para pengguna.
“Harapannya, mereka bisa benar-benar berhenti,” tambahnya.
Para peserta rehabilitasi pada 2025 berasal dari latar belakang berbeda-beda. Di antaranya pasangan suami istri, dengan sang suami bekerja sebagai operator alat berat dan sang istri sebagai ibu rumah tangga. Namun, penyebab keterlibatan sang istri dalam penyalahgunaan narkoba masih belum diketahui.
Dua peserta lainnya masing-masing berprofesi sebagai pedagang dan juru parkir. Lama masa rehabilitasi ditentukan berdasarkan pertimbangan medis dan sosial.
Toto menekankan bahwa program rehabilitasi diharapkan mampu mencegah peserta mengulangi perilaku penyalahgunaan. Namun, apabila mereka kembali terjerat narkoba, proses hukum pidana dapat diterapkan.
“Jika mengulangi lagi, bukan tidak mungkin akan diproses melalui jalur hukum,” pungkasnya.
Reporter : Aziz Wahyudi
Editor : AMS
