Surabaya, SRTV.CO.ID – Aliansi Nelayan Tradisional Gunung Anyar Kota Surabaya hari ini menggelar deklarasi dukungan terhadap program pemanfaatan potensi kelautan dan perikanan.
Acara yang berlangsung di Sekretariat Aliansi Nelayan Tradisional Gunung Anyar menjadi momentum penting bagi pengembangan ekonomi berbasis perikanan di wilayah Jawa Timur, mengingat besarnya potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang dimiliki Indonesia.
Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan garis pantai sekitar 81.000 kilometer dan luas laut sekitar 3,1 juta kilometer persegi, diberkahi sumber daya perikanan yang melimpah.
Potensi ini tidak hanya terbatas pada perikanan tangkap, tetapi juga sektor perikanan budidaya (akuakultur) baik inshore maupun offshore yang dinilai belum termanfaatkan secara maksimal.
Ketua Aliansi Nelayan Tradisional Gunung Anyar Kota Surabaya, Andi Sarjianto, menekankan optimisme terhadap masa depan industri akuakultur dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir.
“Kami, Aliansi Nelayan Tradisional Gunung Anyar, siap mendukung penuh program pemanfaatan potensi kelautan dan perikanan. Industri akuakultur memiliki masa depan cerah dalam meningkatkan taraf hidup nelayan pesisir,” ujar Andi.
“Saat ini, pengembangan budidaya komoditas menjanjikan seperti ikan kerapu, kakap putih, bandeng, hingga teripang, membuka peluang baru bagi nelayan agar tidak semata-mata bergantung pada perikanan tangkap. Pengelolaan yang berkelanjutan adalah kuncinya, sejalan dengan amanat Undang-Undang yang mengutamakan kelestarian sumber daya,” jelasnya.
Deklarasi ini juga menyoroti peran penting kawasan pesisir sebagai pusat kegiatan ekonomi dan mata pencaharian utama masyarakat.
Potensi sumber daya laut dan pesisir tidak hanya mendukung nelayan tangkap, tetapi juga individu yang bergerak di sektor wisata bahari, penyedia jasa, produsen, atau dealer barang yang berasal dari laut.
Dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam serta jasa lingkungan yang tepat, potensi kawasan pesisir dapat terdorong.
Cara hidup masyarakat pesisir yang unik dan telah beradaptasi dengan lingkungan setempat menjadikan mereka aset penting dalam upaya pembangunan ekonomi berbasis kelautan.
Perikanan tangkap, sebagai kegiatan komersial organisme akuatik bebas di laut atau perairan umum, harus selalu dikaitkan dengan ketersediaan dan kelestarian sumber daya perikanan, sesuai dengan Ketentuan Umum Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1985 Tentang Perikanan.
Pengelolaan sumber daya ikan bertujuan agar sumber daya tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal dan terus berlangsung (berkelanjutan).
Deklarasi dukungan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk sinergi yang lebih kuat antara nelayan tradisional, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mewujudkan ekosistem perikanan yang maju, produktif, dan berkelanjutan di Jawa Timur.
Reporter : Asep Bahar
Editor : Inna Dewi Fatimah

 
							










