Nganjuk, SRTV.CO.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Nganjuk mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan melanda wilayah Nganjuk mulai tanggal 20 hingga 25 Oktober 2025.
Cuaca ekstrem ini berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang dan petir, terutama terjadi pada periode siang hingga malam hari.
Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan air, dan tanah longsor. Risiko ini dinilai tinggi, khususnya di daerah rawan bencana dan lereng pergunungan.
PMG Madya BMKG Nganjuk, Setiyaris, menjelaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem ini dipicu oleh adanya dua fenomena atmosfer, yakni Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang Equatorial Rossby.
“Cuaca ekstrem di Nganjuk diprediksi hingga 24-25 Oktober, dengan hujan sedang hingga lebat. Setelah itu, intensitas menurun dan normal kembali,” ujar Setiyaris.
Setiyaris menambahkan bahwa gangguan atmosfer MJO yang bergerak dari Samudera Hindia ke Pasifik, serta Equatorial Rossby yang bergerak dari arah sebaliknya, secara bersamaan telah memicu kondisi mendung hingga hujan di sebagian besar wilayah Jawa Timur, termasuk Nganjuk.
Hujan diperkirakan tidak terjadi serentak namun merata di berbagai wilayah, dengan puncak intensitas diperkirakan terjadi pada 20 hingga 24 Oktober.
BMKG Nganjuk juga secara khusus menghimbau masyarakat untuk melakukan persiapan lingkungan dalam menghadapi potensi musim hujan dan mencegah banjir serta genangan.
“Di daerah lereng, waspadai hujan lebat berdurasi minimal satu jam karena risiko longsor tinggi. Pantau informasi resmi BMKG melalui website, aplikasi, atau media sosial,” pungkasnya.
Reporter : Inna Dewi Fatimah
Editor : Tim Redaksi SRTV