Berita  

Banaran Kertosono Kampung Para Kreator, Jago Ogoh-Ogoh Raksasa hingga Mobil Hias Pesanan

Nganjuk, SRTV.CO.ID – Warga RW 07, Desa Banaran, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk layak mendapat predikat sebagai kampung para kreator.

Semangat gotong royong dan keterampilan otodidak mereka telah mengubah halaman rumah menjadi bengkel seni yang produktif.

Tak hanya rutin menciptakan ogoh-ogoh raksasa untuk memeriahkan HUT RI, mereka juga mahir membuat mobil hias pesanan hingga mampu mendatangkan pundi-pundi rezeki.

Kreativitas ini terbukti dari karya terbaru mereka, ogoh-ogoh megah setinggi 4,5 meter dan lebar 3,5 meter yang sukses menyabet juara satu dalam lomba antar RW di Kecamatan Kertosono tahun ini.

Padahal, proses pembuatannya penuh tantangan, mulai dari kendala cuaca hingga mahalnya bahan baku.

Proses pengerjaan ogoh-ogoh melibatkan sekitar 10 warga yang bekerja secara gotong royong, memanfaatkan waktu sore hingga dini hari setelah pulang kerja.

Mereka bukanlah seniman profesional, melainkan warga biasa yang belajar secara otodidak.

“Awalnya bikin sketsa dulu, terus dibagi tugas. Ada yang sore motong bambu, malam lanjut karena ada yang baru pulang kerja. Kadang sampai jam 1–2 dini hari,” ungkap Dian Permana (28), salah satu motor penggerak kreativitas di Desa Banaran.

Bagian paling rumit, seperti membuat jari tangan, kaki, dan wajah ogoh-ogoh, bisa memakan waktu berhari-hari.

Kesulitan juga datang dari cuaca, di mana hujan sering memaksa mereka menunda pengerjaan. Selain itu, mereka harus berjuang mendapatkan koran bekas yang kini langka dan mahal, mencapai Rp 16 ribu per kilo, padahal butuh puluhan kilo.

Total biaya pembuatan karya raksasa ini diperkirakan mencapai Rp 8 juta, yang didanai dari donasi warga.

“Paling sulit bikin jari tangan, kaki, dan wajah. Itu yang makan waktu paling lama,” tambah Dian.

Meski penuh kendala, semangat kebersamaan membuat pekerjaan terasa ringan, yang diakui Dian sebagai kunci utama. ”Alhamdulillah warga sekitar juga pada kompak,” ucapnya.

Selain mahir merakit patung raksasa, keterampilan warga RW 07 Banaran juga termanfaatkan untuk memenuhi pesanan mobil hias.

Aktivitas ini sudah mereka tekuni sejak tahun 2015 dan menjadi bukti lebih lanjut bahwa kreativitas mereka tak terbatas.

Mereka menerima orderan dari berbagai pihak, bahkan baru bulan lalu banyak pesanan datang dari Sekolah Dasar (SD).

Pengerjaan mobil hias ini dilakukan dengan konsep fleksibel, menyesuaikan dengan keinginan pemesan, dan tarif yang ditawarkan berkisar Rp 3 juta hingga Rp 4 juta, tergantung tingkat kerumitan desain.

“Bulan kemarin yang banyak order dari SD. Mobilnya dari pemesan, kami tinggal menghias sesuai konsep. Kalau untuk temanya kami diskusikan dulu, baru kami kerjakan,” jelasnya.

Proses pengerjaan mobil hias ini pun melibatkan warga sekitar, membagi tugas dari membuat rangka, melilit kain, hingga mengecat ornamen.

Uniknya, meski banyak peminat, tahun ini mereka hanya menerima tiga order mobil hias agar tetap fokus pada proyek ogoh-ogoh raksasa.

“Kami batasi. Soalnya bersamaan dengan bikin ogoh-ogoh raksasa juga. Kalau kebanyakan nanti kewalahan,” pungkasnya.

Reporter : Inna Dewi Fatimah
Editor : Tim Redaksi SRTV

Exit mobile version