Lamongan, SRTV.CO.ID – Sejumlah petani di Lamongan tengah mengembangkan durian premium dengan menggunakan metode polinasi manual. Teknik ini diyakini mampu menghasilkan buah dengan cita rasa lebih istimewa dan ukuran yang lebih besar dibanding polinasi alami.
Salah satu petani yang menerapkan metode tersebut adalah Sholahudin, pemilik Durian Perkasa Farm di Desa Brangsi, Kecamatan Laren. Ia bersama timnya fokus menyilangkan bunga durian varietas unggulan, seperti Montong dengan Musang King dan Duri Hitam.
“Proses ini dilakukan pada malam hari, karena fase mekarnya bunga durian sangat singkat, mulai pukul 17.00 hingga 21.00. Dalam rentang waktu itu, serbuk sari dari satu varietas diaplikasikan secara manual ke putik bunga varietas lain,” jelas Sholahudin, Selasa (24/9/2025).
Babinsa Ngudikan Dampingi Kegiatan Fogging di Dusun Setren
Menurutnya, polinasi manual terbukti lebih efektif daripada mengandalkan lebah atau angin. Metode ini juga banyak digunakan oleh petani durian di Thailand untuk meningkatkan keberhasilan pembuahan.
Sholahudin menargetkan hasil panen memuaskan dari 1.400 pohon durian yang ia kelola. Saat ini, sebanyak 900 pohon sudah berbunga, sementara 500 pohon lainnya diperkirakan menyusul dalam empat bulan ke depan.
Kegiatan Kerja Bakti Pembersihan Saluran Air di Kelurahan Kartoharjo Koramil 0810/01 Nganjuk
Ia menjelaskan, masa panen bervariasi tergantung jenis varietas. Durian Musang King dan Duri Hitam membutuhkan waktu sekitar 110–120 hari hingga buah matang, sedangkan Montong dan Bawor bisa mencapai 140–160 hari.
“Jika semua berjalan sesuai rencana, panen akan berlangsung pada Januari mendatang,” pungkasnya.
Reporter: Suprapto
Editor: Shadinta Aulia