Berita  

Coretan Vandalisme ‘Pemerintah Penindas’ Gegerkan Nganjuk, Sasar Desa Gemenggeng Pace

 

Nganjuk, SRTV.CO.ID – Warga Desa Gemenggeng, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, digegerkan oleh aksi vandalisme yang menyasar fasilitas umum desa pada Kamis siang (4/9/2025).

Tulisan bernada kritik keras terhadap pemerintah ditemukan di tiga titik berbeda, salah satunya di tembok balai pertemuan desa yang bertuliskan “Pemerintah Penindas” menggunakan cat berwarna hitam.

Penjabat (Pj) Kepala Desa Gemenggeng, Sakur S.Sos, mengungkapkan, dirinya menerima laporan pertama kali dari perangkat desa (jogoboyo) sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu, ia baru saja kembali dari Kantor Kecamatan Pace.

“Dari laporan jogoboyo ada tiga titik. Satu di tembok balai pertemuan warga, dua lagi berada di jalan raya,” ujar Sakur saat dikonfirmasi.

Coretan vandalisme tersebut tampak dibuat dengan rapi dan terencana, bukan sekadar coretan spontan. Hal ini membuat perangkat desa semakin berhati-hati dalam menindaklanjuti kejadian yang berpotensi menimbulkan keresahan masyarakat. “Saya tidak tahu pasti siapa pelaku maupun apa motifnya. Kami akan berkoordinasi dengan perangkat desa dan pihak terkait untuk menindaklanjuti,” imbuh Sakur.

Meski demikian, Sakur menegaskan bahwa pemerintah desa terbuka terhadap kritik dan masukan dari warganya. Ia mengimbau, apabila ada masyarakat yang merasa tidak puas dengan pelayanan pemerintahan desa, sebaiknya menyampaikannya secara baik-baik melalui jalur komunikasi yang sehat.

“Saya sangat membuka diri terhadap kritik, keluhan, maupun masukan dari masyarakat. Tidak perlu dengan cara mencoret-coret fasilitas desa,” pesannya.

Sejauh ini, pemerintah desa setempat masih mendalami aksi vandalisme tersebut. Belum ada laporan resmi yang masuk ke pihak kepolisian, namun tidak menutup kemungkinan hal itu akan ditempuh jika pelaku terus beraksi. “Kami masih menunggu perkembangan, tetapi yang jelas kejadian ini harus menjadi perhatian bersama,” ujar Sakur.

Kasus yang muncul di Desa Gemenggeng ini menimbulkan kekhawatiran karena muncul secara tiba-tiba tanpa indikasi sebelumnya. Belum ada bukti bahwa aksi tersebut terkait dengan demo besar nasional yang mengkritik DPR dan pemerintah di berbagai kota belakangan ini.

Meski demikian, kehidupan masyarakat Gemenggeng tetap berjalan normal pasca-penemuan coretan tersebut. Aktivitas warga desa tidak terganggu, namun rasa penasaran mengenai siapa pelaku dan apa tujuan sebenarnya dari aksi itu masih menjadi perbincangan hangat.

Reporter : CR1

Editor : Tim Redaksi SRTV

Exit mobile version