Nganjuk, SRTV.CO.ID – Warga Desa Dadapan, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, mendesak kepala desanya untuk audit terbuka dana desa (DD).
Pasalnya warga sudah hilang kepercayaan kepada Kepala Desa, Yuliantono setelah rekening desa di blokir pemerintah daerah.
Mereka mempertanyakan pemblokiran Sistem Keuangan Desa (Sikeudes) oleh pemerintah daerah.
Karena warga terkena dampaknya, seperti bantuan-bantuan penting untuk masyarakat tiba-tiba terhambat pencairannya. Warga pun curiga, ada sesuatu yang ditutupi.
“Kami bukan hanya bertanya, kami sudah tak percaya lagi. Kepala desa seperti menyembunyikan sesuatu. Jangan-jangan anggaran desa diselewengkan,” kata Musi, warga setempat yang hadir dalam aksi.
Keresahan warga bukan tanpa alasan. Mereka menilai Kepala Desa gagal membangun komunikasi yang transparan, dan justru terkesan defensif saat ditanya tentang aliran dana dan penyebab pemblokiran.
“Sudah lama kami menunggu penjelasan, tapi selalu ditunda atau dijawab sepotong-potong. Kalau tidak ada yang disembunyikan, kenapa tidak buka semua data?” ujar Musi.
Sementara itu, Yuliantono menyebut bahwa pemblokiran terjadi akibat kurangnya realisasi program dan belum lengkapnya SPJ desa. Ia membantah adanya penyalahgunaan dana.
“Ini hanya evaluasi administrasi. Tidak ada uang yang diselewengkan. Kami sedang benahi semuanya,” kilah Yuliantono.
Namun warga tetap bersikeras: penjelasan itu tidak cukup. Kekecewaan mereka sudah berubah menjadi krisis kepercayaan. Desakan menguat agar audit terbuka dilakukan sesegera mungkin, dengan pengawasan dari Inspektorat dan Aparat Penegak Hukum (APH).
Warga tak ingin dana desa yang menjadi tulang punggung pembangunan dan bantuan sosial jatuh ke tangan yang tidak bertanggung jawab.
“Kami akan kawal ini sampai tuntas. Kalau kepala desa tidak bisa memberikan bukti nyata, maka mundur adalah pilihan paling masuk akal,” tegas Mariono, salah satu tokoh masyarakat Dadapan.
Reporter: Inna Dwi Fatimah
Editor : Tim Redaksi SRTV