Blitar, SRTV.CO.ID – Kota Blitar dalam beberapa hari ini menjadi perbincangan di media sosial (medsos). Ini menyusul viralnya konten soal biaya parkir tiga yang disebut-sebut tembus Rp 800 ribu.
Dalam tayangan itu seorang ibu wisatawan berkaus kuning mengeluhkan biaya parkir yang dinilai terlalu mahal. Untuk rombongan tiga bus mencapai Rp 800 ribu.
Bus itu parkir di pelataran pusat informasi perdagangan dan pariwisata atau PIPP. Akibat dinilai mahal, akhirnya rombongan wisatawan itu memutuskan untuk pulang dan urung ziarah ke Makam Bung Karno.
“Kita balik pulang tak jadi ke Makam Bung Karno,” kata perempuan berjilbab itu.
Nah, dampak dari viralnya tayangan itu, parkir PIPP dalam seminggu ini sepi. Para tukang becak wisata yang biasanya mengandalkan jasa mengantarkan ke Makam Bung Karno itu pendapatannya turun drastis.
“Tidak ada bus parkir. Padahal biasanya, sehari bisa mengantarkan penumpang lima kali. Ya akibatnya penghasilan dibawa ke rumah tidak ada,” kata Hartono, tukang becak wisata.
Di PIPP sendiri ada setidaknya ada 260 becak wisata. Becak ini menawarkan jasa mengantarkan penumpang dari bus di PIPP menuju ke Makam Bung Karno dan Istana Gebang.
Dalam sehari, ketika hari ramai pendapatan bisa sampai Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu. “Kami minta pembuat video untuk klarifikasi. Ini sangat berdampak ke kami,” katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Blitar Edi Wasono mengakui adanya tayangan soal biaya parkir di PIPP.
Video itu informasinya dibuat pada Januari 2025 dan tayang pada Februari. Tetapi kembali viral Mei ini.
“Video itu sudah lama dan berulangkali kami bantah soal biaya parkir tak benar sampai Rp 800 ribu,” katanya, Senin (2/6/2025).
Menurutnya, biaya Rp 800 ribu bukan dari tarif parkir saja, tetapi keseluruhan. Untuk biaya patkir bus sesuai perda Rp 18 ribu. Sementara retribusi wisata ke Makam Bung Karno per orang Rp 4 ribu.
“Itu karena keseluruhan. Jadi biaya parkir Rp 18 ribu ditambah retribusi masuk wisata ke Makam Bung Karno. Kan itu rombongan tiga bus. Jadi tinggal kalikan saja jumlah penumpangnya,” katanya.
Pihaknya berharap masyarakat bijak dalam bermedsos. Karena jika salah, bakal berdampak negatif. Apalagi diviralkan.
Reporter : Abdul Aziz
Editor : Tim Redaksi SRTV