Nganjuk – Seiring dengan perkembangan pariwisata di Indonesia, tak banyak yang menyangka bahwa sebuah daerah yang dulu hanya dikenal hamparan sawah dan sungai kecil. Kini menjadi primadona baru yang menawarkan pemandangan alam yang asri dan menjadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi.
Wisata ini dikenal dengan sebutan Wisata Tani Betet (WTB), yang terletak di ds.Betet Kec. Ngronggot, Kab. Nganjuk
Sebelumnya, kawasan ini hanya dipenuhi ladang pertaniaan dan aliran sungai kotor yang lebarnya hanya 1m. Berawal dari kelompok kerja masyarakat yang peduli terhadap lingkungan, dan setiap hari Jumat kelompok tersebut rutin mengadakan kerja bakti untuk membersihkan sepanjang aliran sungai yang kotor.
“Asal mula wisata taman tani ini, kita hanya sebuah kelompok kerja yang peduli terhadap lingkungan sungai, dan sungai itu dulunya kumuh kotor dan lebarnya itu cuma satu meteran, lalu setiap jumat kelompok masyarakat tersebut mengadakan kerja bakti untuk membersihkan sepanjang aliran sungai” ungkap Wandaru (31/01/2025).
Mengenai hal ini pemerintah desa memberikan dukungan berupa melakukan normalisasi sungai Aporlima. Pemerintah desa akhirnya bekerja sama dengan PTPN untuk menormalisasi sungai Aporlima. Mendengar hal tersebut kelompok masyarakat bahagia, akhirnya menanami tepi-tepian sungai dengan tanaman, yang tanaman itu tidak beli akan tetapi kelompok kerja masyarakat ini membawa tanaman sendiri dari rumah.
Selanjutnya timbul inisiatif keperdulian masyarakat untuk mempercantik daerah aliran sungai tersebut dengan menjadikannya sebuah wisata dan dibantu oleh CSR PLN jawa timur untuk permodalan dan pengembangan wisata ini.
Dibandingkan wisata-wisata yang lain, Wisata ini menawarkan paranormal alam yang indah layaknya pedesaan. Salah satu daya tarik utama wisata ini adalah untuk tiket masuknya gratis. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati berbagai aktivitas outdoor seperti sepeda air, berperahu disungai dan juga banyak permainan untuk anak kecil. Untuk wahana-wahana disini termasuk tergolong murah dengan tariff per wahana hanya 5000 rupiah. Fasilitasnya juga lengkap ada warung-warung, mushola, dan toilet/kamar mandi yang selalu dijaga kebersihannya.
Wisata ini menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam jumlah pengunjung pada hari biasa dan akhir pekan. Pada hari weekday pengunjung yang datang cenderung lebih sedikit sekitar 10% dari total pengunjung mingguan. Namun pada hari weekend atau tanggal merah jumlah pengunjung meningkat pesat hingga 90%.
“untuk pengunjung dihari biasa dan dihari libur itu sangat jauh, kalau hari biasa itu sepi sekitar 20-100 orang kalau weekend bisa mencapai 1000 bahkan kalau ditahun baru bisa sampai 2000 pengunjung. dan untuk menutup pendapatan dihari biasa itu ya dari hari libur itu” ujar wandaru
Keberadaan wisata ini telah membawa dampak positif yang besar bagi masyarakat sekitar. Secara sosial, taman ini telah menciptakan rasa kebersamaan dan kebanggaan dikalangan masyarakat sekitar. Dan secara ekonomi, wisata ini telah membuka lapangan pekerjaan baru seperti dengan adanya warung-warung diarea taman.
Melihat antusiasme besar para pengunjung, pengelola Wisata Tani Betet ini berencana untuk terus mengembangkan fasilitas dan pengalaman wisata yang ada. Dengan segala potensi yang dimilikinya, wisata ini berkomitmen untuk tetap menjadi destinasi wisata yang mengedepankan pelestarian alam, sembari memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.
Reporter : Binti Fatikah
Editor : Tim Redaksi SRTV