Nganjuk, SRTV.CO.ID Masyarakat di wilayah Nganjuk diminta untuk waspada terhadap potensi hujan deras dalam sepekan ke depan. Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca di Nganjuk akan didominasi kondisi berawan dengan curah hujan berintensitas sedang hingga lebat.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Nganjuk, Bapak Iyaris, menjelaskan bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor atmosfer. Salah satunya adalah keberadaan Siklon Taliah yang saat ini terbentuk di perairan selatan Nusa Tenggara, Bali, dan Jawa Timur. Siklon ini menarik massa udara basah dari utara menuju selatan, sehingga meningkatkan curah hujan serta memicu peningkatan kecepatan angin di wilayah Jawa Timur, termasuk Nganjuk.
“Siklon ini diperkirakan bertahan selama 3 hingga 5 hari. Setelahnya, meskipun siklon melemah atau hilang, potensi hujan tetap ada karena Muson Asia masih aktif dan gangguan atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) masih berlangsung,” jelasnya pada wawancara Selasa (04/02/2025).
Menurut BMKG, pola hujan yang terjadi dalam beberapa hari ke depan umumnya akan turun pada sore hingga malam hari, terutama akibat gangguan atmosfer seperti MJO. Sementara itu, pengaruh Muson Asia dapat menyebabkan kondisi mendung sejak pagi hingga sore hari.
Selain curah hujan yang tinggi, BMKG juga mengingatkan masyarakat akan potensi bencana hidrometeorologi. Hujan deras yang terjadi dalam durasi singkat ini dipicu oleh awan konvektif seperti kumulonimbus, yang berpotensi menimbulkan petir, angin puting beliung, serta longsor di daerah perbukitan.
BMKG Nganjuk telah mengimbau masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca melalui website atau aplikasi Info BMKG. Saat ini, BMKG telah menyediakan prakiraan cuaca hingga skala kecamatan, sehingga masyarakat dapat memperoleh informasi yang lebih akurat dan spesifik.
“Curah hujan tahun ini memiliki pola yang berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Intensitasnya tinggi, tetapi durasinya singkat. Oleh karena itu, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem,” tambah Iyaris.
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah, terutama di daerah rawan longsor dan banjir. Jika terjadi cuaca ekstrem, segera cari tempat yang aman dan hindari berteduh di bawah pohon atau baliho yang berisiko roboh akibat angin kencang.
Dengan meningkatnya potensi hujan deras dan angin kencang, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan selalu memantau perkembangan cuaca secara berkala melalui kanal resmi BMKG.
Reporter : Ivana Aisha Benedicta
Editor : Tim Redaksi SRTV